KOMPAS.com – Syok septik adalah tahapan akhir dari sepsis.
Syok septik juga bisa dikatakan sebagai komplikasi sepsis.
Merangkum Mayo Clinic, sepsis sendiri adalah kondisi ketika respons tubuh terhadap infeksi merusak jaringannya sendiri.
Sepsis terjadi saat bahan kimia yang dilepas sistem kekebalan ke aliran darah untuk melawan infeksi memicu reaksi peradangan di seluruh tubuh.
Dokter telah mengidentifikasi tiga tahapan sepsis ini, yaitu:
Perlu dipahami bahwa, sepsis termasuk konsisi yang bisa sangat berbahaya dan berpotensi mengancam jiwa.
Diperkirakan bahwa peradangan akibat sepsis bisa menyebabkan pembentukan gumpalan darah kecil.
Kondisi ini dapat menghalangi oksigen dan nutrisi mencapai organ vital.
Peradangan paling sering terjadi pada kelompok lansia atau orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Tapi, sepsis dan syok septik pada dasarnya bisa terjadi pada siapa saja.
Oleh sebab itu, maka kiranya penting bagi siapa pun orang untuk dapat mengenal berbagai gejala syok septik sebagai bagian dari upaya diagnosis dini masalah kesehatan ini.
Gejala syok septik yang perlu diwaspadai
Dilansir dari Health Line, orang yang mengalami syok septik akan mengalami gejala sepsis parah.
Sepsis parah didefinisikan sebagai sepsis dengan bukti adanya kerusakan organ yang biasanya memengaruhi ginjal, jantung, paru-paru, atau otak.
Bedanya, orang yang mengalami syok septik juga akan memiliki tekanan darah sangat rendah yang tidak merespons penggantian cairan.
Jadi, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala syok septik:
Jika mencurigai mengalami gejala syok septik, seseorang penting untuk segera menemui dokter.
Tapi, tentu akan lebih baik jika orang-orang dapat lebih dulu mewaspadai gejala sepsis. Tindakan ini penting untuk mencegah sepsis berkembang menjadi sepsis parah dan memicu syok septik.
Berikut ini adalah beberapa gejala sepsis awal yang sebaiknya tidak diabaikan:
Sepsis dapat dengan cepat berkembang menjadi syok septik dan kematian apabila tidak ditangani secara tepat.
Beberapa jenis infeksi yang bisa menyebabkan sepsis dan berisiko menimbulkan syok septik di antaranya adalah infeksi pada saluran napas dan paru-paru, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih, dan infeksi saluran reproduksi.
Dalam penanganan sepsis, dokter biasanya akan menggunakan sejumlah obat.
Beberapa obat berikut mungkin akan diresepkan dokter:
Sepsis yang parah mungkin juga memerlukan cairan IV dalam jumlah besar. Di samping itu, prosedur lain mungkin juga diperlukan.
Misalnya, penderita yang mengalami gagal ginjal mungkin memerlukan terapi dialisis (cuci darah).
Dengan prosedur dialisis, mesin dapat menyaring limbah berbahaya, garam, dan kelebihan air dalam darah.
Dalam beberapa kasus sepsis, pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan sumber infeksi.
Prosedur ini termasuk mengeringkan abses berisi nanah atau mengangkat jaringan yang terinfeksi.
https://health.kompas.com/read/2021/05/21/060000168/8-gejala-syok-septik-yang-perlu-diwaspadai