KOMPAS.com - Tungau merupakan organisme yang termasuk dalam keluarga arthropoda.
Mereka masih berhubungan dengan kutu dan menyerupai serangga, tetapi mereka tidak memiliki sayap dan mata.
Melansir Healthline, mereka juga cukup kecil, yakni berukuran 0,5 - 2 milimeter, sehingga membuat mereka sulit untuk diidentifikasi.
Akibatnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terpapar tungau sampai mereka merasakan ada benjolan seperti gigitan kecil di tubuhnya.
Gigitan tungau biasanya tidak berbahaya meskipun terkadang dapat menyebabkan pembengkakan, gatal, dan nyeri.
Ada beberapa tanda yang terlihat ketika seseorang digigit oleh tungau, yakni sebagai berikut.
Meski demikian, hanya beberapa jenis tungau saja yang menggigit manusia, berikut ini beberapa di antaranya.
Chigger
Chigger hidup di luar di celah-celah di tanah, umumnya di daerah pedesaan yang lembap dengan rumput tinggi dan pertumbuhan vegetasi yang berlebihan.
Hanya larva chigger yang menggigit manusia.
Mereka memberi makan dengan menyuntikkan air liur yang melarutkan kulit dan mengisap produk ini kembali.
Jika mereka tidak dikeluarkan, mereka mungkin terus makan selama beberapa hari.
Beberapa tempat yang biasa digigit chigger antara lain:
Gigitannya membentuk bekas merah dalam sehari, dan bekas ini akhirnya mengeras dan meradang.
Gigitan chigger sering kali sangat gatal, tetapi cobalah untuk tidak menggaruk karena dapat menyebabkan infeksi dan demam.
Kudis
Tungau kudis membutuhkan inang manusia atau hewan untuk hidup.
Mereka menggali ke dalam kulit untuk bertelur.
Mereka sangat menular dan dapat dengan mudah berpindah ke orang lain.
Ketika digigit kudis, seseorang mungkin tidak mengalami gejala apa pun selama beberapa minggu, tetapi pada akhirnya, di tubuhnya ada benjolan dan lepuh seperti ruam.
Gejala ini akan berkembang di sepanjang lipatan kulit di bawah ini.
Gatal yang terkait dengan kudis sering kali parah dan bisa memburuk pada malam hari.
Kudis memerlukan perawatan medis, jadi penting untuk menindaklanjuti dengan penyedia layanan kesehatan.
Demodex
Ada dua jenis tungau Demodex, yakni Demodex folliculorum dan Demodex brevis.
Demodex atau tungau folikel rambut, umumnya hidup di folikel rambut di wajah.
Sementara itu, Demodex brevis lebih sering hidup di leher atau dada.
Seseorang tidak dapat melihat tungau ini tanpa mikroskop dan sering kali tidak menimbulkan gejala.
Namun, bagi sebagian orang, mereka dapat menyebabkan beberapa tanda berikut.
Tungau burung dan hewan pengerat
Tungau hewan pengerat dan burung biasanya hidup di sarang dan di inang hewan.
Namun, jika inang mereka mati atau meninggalkan sarang, mereka mungkin juga menggigit manusia.
Seseorang mungkin merasakan sengatan kecil ketika mereka digigit dan akhirnya menyadari timbul beberapa gejala berikut.
Tungau ek
Tungau ini biasanya memakan lalat kecil yang hidup di daun ek, tetapi mereka dapat jatuh dari pohon dan menggigit manusia.
Di negara subtropis, tungau ini paling sering menyerang di akhir musim panas.
Daun pohon ek dengan tepi coklat berkerak dapat menunjukkan tungau ek.
Gigitan tungau ek meninggalkan bekas merah, biasanya di wajah, leher, atau lengan.
Bekas luka ini sering disalahartikan sebagai gigitan chigger.
Dalam 12 jam atau lebih, gigitannya berubah menjadi benjolan yang terlihat seperti jerawat dan sangat gatal.
Selain itu, seseorang mungkin memiliki beberapa benjolan yang membentuk ruam yang menyakitkan.
Gigitan ini bisa berlangsung selama dua minggu.
Tungau gatal jerami
Tungau ini hidup di biji-bijian, jerami, atau biji-bijian yang disimpan, serta pohon dan daun.
Mereka biasanya memangsa serangga tetapi juga akan menggigit manusia.
Namun, mereka tidak tetap berada di tubuh manusia setelah menggigit.
Seseorang biasanya akan menemukan tungau ini jika ia duduk atau berjalan di bawah pohon tempat mereka tinggal atau berbaring di tumpukan daun.
Mereka biasanya menggigit bahu dan leher, lalu meninggalkan bekas merah yang gatal dan mungkin tampak seperti ruam.
Cara mengatasi gigitan tungau
Jika seseorang digigit tungau, ada baiknya ia mandi dan menggunakan banyak sabun.
Kemudian, cuci pakaian dan tempat tidur yang terkena dengan air sabun yang hangat.
Krim antihistamin atau krim anti-gatal, termasuk yang mengandung hidrokortison, dapat membantu mengurangi rasa gatal.
Seseorang juga dapat menggunakan antihistamin oral untuk gatal parah.
Namun, jika mengalami gigitan yang menyakitkan, krim anestesi dapat membantu.
Gigitan tungau sering menyebabkan gatal parah, tetapi menggaruk dapat menyebabkan infeksi.
Sangat penting untuk mencoba mengurangi rasa gatal dengan obat-obatan, es, atau perawatan lainnya.
Perlu diketahui bahwa penggunaan obat-obat tersebut harus menggunakan resep dari dokter.
https://health.kompas.com/read/2021/06/08/073000168/mengenal-jenis-gigitan-tungau-dan-cara-mengatasinya