Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bronkopneumonia: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Perlu diketahui, bronkus adalah saluran udara yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru.

Bronkus memiliki banyak cabang berupa tabung udara kecil yang dikenal dengan bronkiolus.

Pada pengujung bronkiolus, terdapat alveoli atau kantong udara yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Penderita bronkopneumonia akan sesak napas karena saluran udaranya menyempit.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait gejala, penyebab, dan cara mengatasi bronkropneumonia.

Gejala bronkopneumonia

Melansir Medical News Today, gejala bronkopneumonia bisa ringan atau berat dan berbeda antara orang dewasa dan anak-anak.

  • Gejala bronkopneumonia pada orang dewasa biasanya mirip seperti flu, antara lain:
  • Demam
  • Batuk berdahak
  • Sesak napas
  • Sakit dada
  • Pernapasan cepat
  • Badan berkeringat
  • Badan panas dingin
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Radang selaput dada karena batuk berlebihan
  • Kelelahan
  • Kebingungan, terutama pada kalangan lansia

Gejala bronkopneumonia di atas bisa lebih para pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Sedangkan gejala bronkopneumonia pada anak-anak dan bayi, antara lain:

  • Batuk
  • Detak jantung cepat
  • Saturasi oksigen rendah
  • Dada naik turun dengan cepat
  • Rewel
  • Tidak doyan makan, minum, atau menyusu
  • Demam
  • Hidung tersumbat
  • Susah tidur

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mendapati gejala bronkopneumonia di atas.

Masalah kesehatan ini bisa dideteksi lewat pemeriksaan kesehatan, termasuk rontgen dada, tes darah, CT scan paru, cek saturasi oksigen, atau analisis gas darah.

Penyebab bronkopneumonia

Melansir Healthline, penyebab bronkopneumonia bisa berasal dari infeksi bakteri, virus, atau jamur.

Kuman yang kerap memicu masalah kesehatan ini biasanya Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenza tipe b (Hib).

Kuman penyebab bronkopneumobia yang masuk ke bronkus dan alveoli dapat berkembang biak di bagian paru-paru ini.

Lantas, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan sel darah putih untuk menyerang biang penyakit dan menyebabkan peradangan. Setelah itu, gejala bronkopneumonia akan muncul.

Setiap orang bisa terkena bronkopneumonia. Namun, risikonya lebih besar pada:

  • Anak di bawah usia 2 tahun
  • Kalangan lansia di atas 65 tahun
  • Perokok dan orang yang banyak mengonsumsi alkohol
  • Penderita infeksi pernapasan
  • Penderita penyakit paru-paru kronis seperti COPD, bronkiektasis, dan asma
  • Penderita diabetes, gagal jantung, dan penyakit lever
  • Penderita HIV dan penyakit autoimun
  • Penderita kanker yang menjalani kemoterapi atau orang yang menjalani transplantasi organ
  • Baru menjalani operasi

Bronkopneumonia adalah masalah kesehatan serius yang bisa berdampak fatal.

Komplikasi penyakit ini bisa menyebabkan gagal napas, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), sepsis atau infeksi akut, sampai abses paru-paru.

Cara mengatasi bronkopneumonia

Cara mengobati bronkopneumonia tergantung tingkat keparahan gejala dan penyebab mendasarnya.

Penderita bisa menjalani perawatan jalan dengan minum obat di rumah. Untuk kasus yang ringan, penderita bisa sembuh setelah diobati selama satu sampai tiga minggu.

Untuk kasus bronkopneumonia parah, penderita terkadang perlu diminta menjalani pengobatan di rumah sakit.

Untuk membantu proses penyembuhan, dokter biasanya menyarankan pasien untuk banyak beristirahat, minum banyak cairan untuk mengencerkan dahak, dan rutin minum obat yang diresepkan dokter.

Dengan menyimak penjelasan singkat gejala, penyebab, dan cara mengatasi bronkopneumonia, Anda bisa meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini.

https://health.kompas.com/read/2021/07/24/180100168/bronkopneumonia--gejala-penyebab-cara-mengatasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke