Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Penyebab Perut Terasa Tak Nyaman yang Bisa Terjadi

KOMPAS.com – Ada berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab perut terasa tak nyaman.

Beberapa kondisi bahkan dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut berulang.

Jika Anda menderita perut terasa tak nyaman, penting untuk melacak pemicunya guna membantu dokter sampai pada diagnosis yang benar.

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab perut terasa tak nyaman yang bisa terjadi:

1. Gangguan pencernaan

Melansir Very Well Health, gangguan pencernaan atau dyspepsia dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut ringan di daerah atas perut.

Dispepsia tidak dianggap sebagai penyakit melainkan kumpulan gejala yang dimulai setelah makan.

Kondisi ini sebagian besar disebabkan oleh makan terlalu banyak sekaligus atau makan terlalu cepat.

Makanan yang dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan termasuk makanan pedas, berminyak, atau berlemak.

Penyebab potensial lainnya termasuk:

  • Merasa stres
  • Minum terlalu banyak alkohol, kopi, atau minuman berkarbonasi
  • Makan makanan yang mengandung terlalu banyak asam, seperti tomat dan jeruk
  • Merokok
  • Minum obat tertentu, seperti antibiotik tertentu dan obat antiinflamasi nonsteroid 

Ketidaknyamanan perut pada dispepsia disebabkan oleh peningkatan sensitivitas lapisan sistem pencernaan terhadap keasaman atau peregangan.

Dalam beberapa kasus, asam lambung dapat merusak lapisan dan menyebabkan iritasi dan peradangan.

Perawatan untuk gangguan pencernaan ini biasanya melibatkan konsumsi obat-obatan dan mengubah kebiasaan makan yang bermasalah, seperti menghindari makanan pemicu, makan dalam porsi kecil lebih sering sepanjang hari, atau mengurangi asupan alkohol dan kafein.

Penggunaan antasida mungkin juga dapat membantu mengatasi dispepsia.

2. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat menyebabkan gejala seperti heartburn, nyeri dada, dan sakit perut.

Penyakit asam lambung kronis ini terjadi ketika otot di ujung kerongkongan Anda yang disebut sfingter esofagus bagian bawah lemah dan tidak menutup dengan benar.

Kondisi ini memungkinkan asam lambung dan makanan yang Anda makan kembali ke kerongkongan.

Faktor-faktor yang dapat memengaruhi sfingter esofagus bagian bawah dan menyebabkan GERD di antaranya yakni:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Sedang hamil
  • Merokok atau menghirup asap rokok

Perawatan untuk GERD biasanya mencakup perubahan gaya hidup.

Ini termasuk:

  • Menurunkan berat badan
  • Menghindari makanan pemicu
  • Makan makanan dengan porsi kecil

Menjaga kepala tetap tinggi saat Anda berbaring dan menghindari berbaring setelah makan juga dapat membantu mencegah maupun mengatasi gejala GERD.

Obat-obatan dapat pula membantu mengatasi gejala, termasuk antasida dan obat-obatan seperti H2 blocker serta proton pump inhibitors untuk mengurangi jumlah asam yang dihasilkan lambung Anda.

Antasida pada umumnya tersedia tanpa resep, sedangkan H2 blocker dan proton pump inhibitors biasanya tersedia baik tanpa resep maupun sebagai resep.

3. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa terjadi karena usus kecil kekurangan cukup enzim pencernaan laktase untuk membantu memecah dan mencerna gula susu (laktosa).

Ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup laktase, laktosa dalam makanan masuk ke usus besar, tempat bakteri mulai memfermentasi dan memecahnya.

Kondisi inilah yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut dan gejala lain seperti perut kembung dan perut penuh gas.

Perawatan utama untuk intoleransi laktosa adalah menghindari produk susu.

Beberapa orang mungkin hanya perlu membatasi jumlah laktosa yang mereka makan atau minum, sementara yang lain mungkin perlu menghindari laktosa sama sekali.

Anda juga dapat meminum tablet laktase sebelum Anda makan atau minum produk susu atau menambahkan tetes laktase ke dalam susu sebelum Anda meminumnya.

Laktase dapat memecah laktosa dalam makanan dan minuman, mengurangi kemungkinan Anda mengalami gejala intoleransi laktosa. Namun, anak kecil dan wanita hamil mungkin tidak dapat memakai produk laktase.

Langkah terbaik adalah selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mencobanya.

4. Efek samping obat

Dilansir dari Medical News Today, beberapa obat oral dapat mengiritasi berbagai bagian saluran pencernaan dan menjadi penyebab perut terasa tak nyaman.

Jika obat tersangkut di kerongkongan atau tidak sampai ke perut, obat tersebut dapat melepaskan bahan kimia dan menyebabkan iritasi.

Beberapa obat dapat menghambat cara kerja otot sfingter esofagus bagian bawah.

Jenis-jenis obat obat yang telah dikaitkan dengan efek ketidaknyamanan perut adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Ini termasuk obat-obatan seperti ibuprofen dan pereda nyeri umum lainnya.

Obat-obatan ini melemahkan kemampuan lapisan untuk menahan asam yang dibuat di lambung, dan kadang-kadang dapat menyebabkan radang lapisan lambung (gastritis), ulkus, pendarahan, atau bahkan perforasi lapisan.

Pada beberapa orang, ketidaknyamanan perut akibat efek samping obat biasanya dapat berkurang setelah tubuh terbiasa dengan obat-obatan tersebut.

Sementara pada orang lain, dokter bisa jadi akan menyarankan untuk mencoba obat baru atau minum obat bebas yang dapat membantu meringankan gejala.

5. Intoleransi gluten

Intoleransi gluten terjadi ketika tubuh Anda tidak dapat mencerna atau memecah gluten.

Gluten adalah protein yang dapat ditemukan dalam gandum, barley, rye, dan biji-bijian lainnya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa intoleransi gluten berasal dari penghalang usus yang lemah.

Ketika seseorang dengan penghalang yang lemah mengonsumsi gluten, respons imun inflamasi dipicu. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti perut kembung, nyeri, kram, sakit kepala, dan kelelahan.

Ada bentuk intoleransi gluten yang serius yang disebut penyakit celiac.

Penyakit celiac adalah penyakit autoimun di mana makan gluten menyebabkan peradangan dan kerusakan pada usus kecil dari waktu ke waktu.

Pengobatan untuk intoleransi gluten dan penyakit celiac biasanya melibatkan menghindari makanan dengan gluten dan makan makanan bebas gluten.

6. Gangguan tiroid

Tiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon untuk membantu fungsi tubuh.

Ketika tiroid tidak berfungsi sebagaimana mestinya, terjadi gangguan tiroid. Itu bisa menjadi terlalu aktif atau kurang aktif.

Hipotiroidisme adalah ketika tiroid Anda tidak menghasilkan cukup hormon, dan hipertiroidisme terjadi ketika tiroid Anda menghasilkan terlalu banyak sebuah hormon spesifik yang dikenal sebagai tiroksin.

Ada banyak jenis gangguan tiroid, termasuk:

Penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan tiroid dan masalah gastrointestinal sering berjalan beriringan.

Untuk mengobati masalah perut yang disebabkan oleh gangguan tiroid, gangguan yang menyebabkannya perlu diobati.

Jika obat gangguan tiroid menyebabkan masalah perut, bentuk pengobatan lain dapat dieksplorasi.

Kapan harus ke dokter karena perut terasa tak nyaman?

Perut terasa tidak nyaman terkadang bisa menjadi keadaan darurat medis.

Untuk menentukan apakah Anda perlu mencari perhatian medis segera atau tidak, perhatikan gejala Anda dan pantau.

Sebaiknya segera temui dokter jika Anda mengalami kondisi berikut:

https://health.kompas.com/read/2021/08/18/180200968/6-penyebab-perut-terasa-tak-nyaman-yang-bisa-terjadi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke