KOMPAS.com – Prediabetes adalah kondisi ketika kadar glukosa atau gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi untuk dianggap sebagai diabetes tipe 2.
Glukosa berasal dari makanan yang kita makan.
Terlalu banyak glukosa dalam darah dapat merusak tubuh kita dari waktu ke waktu.
Melansir Medline Plus, jika Anda memiliki prediabetes, Anda lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Untungnya, apabila Anda dapat membuat beberapa perubahan gaya hidup sekarang, Anda mungkin bisa menunda atau mencegah diabetes tipe 2.
Ada beberapa tes darah berbebda yang bisa mendiagnosis prediabetes.
Cara yang paling umum adalah:
Tes gula darah puasa
Tes gula darah puasa dilakukan dengan mengukur gula darah Anda pada satu titik waktu.
Anda harus berpuasa (tidak makan atau minum) minimal 8 jam sebelum tes.
Hasil tes diberikan dalam mg/dL (miligram per desiliter):
Tes hemoglobin A1c (HbA1c)
Tes A1C mengukur gula darah rata-rata Anda selama 3 bulan terakhir. Hasil tes A1C diberikan sebagai persentase.
Semakin tinggi persentasenya, semakin tinggi kadar gula darah Anda.
Gejala prediabetes
Jika belum sempat melakukan tes darah, bisakah gejala prediabetes dikenali dengan kondisi tubuh yang muncul?
Melansir Very Well Health, kondisi paradiabetes sayangnya cenderung "diam", jarang menimbulkan gejala yang nyata.
Faktanya, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kira-kira lebih dari satu dari tiga orang dewasa di Amerika Serikat (AS) memiliki prediabetes. Dari mereka, 84 persen tidak mengetahuinya.
Karena kurangnya gejala, kebanyakan orang tidak tahu persis kapan prediabetes mereka dimulai setelah didiagnosis.
Kondisi ini dapat tetap stabil selama bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi diabetes.
Dalam kasus yang jarang terjadi ketika prediabetes memang menyebabkan gejala, biasanya tidak kentara dan dapat dengan mudah terlewatkan atau disalahartikan sebagai masalah kesehatan lainnya.
Tanda atau gejala prediabetes di antaranya dapat meliputi:
Untuk menjadi perhatian, prediabetes ini pada umumnya menyerang orang dewasa dengan usia antara 40 dan 60 tahun.
Kapan harus ke dokter?
Dilansir dari Mayo Clinic, siapa saja disarankan untuk dapat menemui dokter jika merasa khawatir tentang diabetes atau jika melihat tanda atau gejala prediabetes.
Tanyakan kepada dokter Anda tentang pemeriksaan gula darah jika Anda memiliki faktor risiko diabetes.
https://health.kompas.com/read/2021/08/21/150300068/4-gejala-prediabetes-yang-perlu-diwaspadai