KOMPAS.com - Banyak orang mengalami hidung meler saat makan makanan pedas.
Selain itu, ternyata ada beberapa kondisi yang menyebabkan hal ini terjadi.
Melansir dari Medical News Today, kemungkinan hal ini tidak berhubungan dengan jenis makanan, tetapi merupakan gejala dari sebuah kondisi lain.
Dalam dunia media, hidung meler disebut rhinorrhea.
Seseorang mengalami hidung meler mungkin karena memiliki alergi makanan atau yang disebut sebagai rinitis alergi.
Namun, jika hidung seseorang berair tanpa alergi makanan, ini disebut rinitis gustatory, yang merupakan jenis rinitis non-alergi .
Gejala
Seseorang mungkin mengalami hidung meler dan gejala lain baik saat makan jenis makanan tertentu atau, dalam beberapa kasus, setelah makan makanan tersebut.
Hidung berair dapat disertai dengan gejala berikut:
Penyebab
Beberapa orang mungkin mengalami hidung meler karena makanan yang mereka makan, alergi makanan, alergi musiman, dan penyebab lainnya.
Berikut ini pembahasan mengenai beberapa penyebabnya.
Rinitis gustatory
Ketika hidung meler setelah makan tanpa gejala lain dari reaksi alergi yang terjadi, ini disebut sebagai rinitis gustatory.
Rinitis gustatory dialami banyak orang setelah mereka makan makanan panas atau pedas.
Ketika seseorang makan makanan ini, saraf yang disebut saraf sensorik trigeminal dirangsang sehingga menyebabkan hidung meler.
Seseorang dapat mencegah rinitis gustatory dengan menghindari makanan pemicu.
Rinitis alergi
Rinitis alergi adalah suatu kondisi yang mempengaruhi hingga 60 juta orang di Amerika Serikat.
Orang dapat mengalaminya secara musiman atau sepanjang tahun.
Biasanya, lingkungan dapat menjadi pemicu gejala, seperti tungau debu, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan.
Beberapa orang mungkin memiliki reaksi alergi semacam ini terhadap jenis makanan tertentu.
Rinitis alergi dapat menyebabkan gejala berikut:
Alergi makanan
Meskipun alergi makanan biasanya tidak menyebabkan pilek, alergi dapat menyebabkan hidung tersumbat dan gejala lain yang biasanya muncul dalam waktu 2 jam setelah makan makanan tertentu.
Alergi makanan yang parah bisa juga menyebabkan darurat medis.
Gejala alergi makanan dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan mungkin termasuk:
Dalam kasus yang parah, alergi makanan dapat menyebabkan anafilaksis, yang merupakan reaksi alergi yang mengancam jiwa.
Pemicu alergi makanan yang umum meliputi:
Rinitis vasomotor
Rinitis vasomotor, juga disebut rinitis idiopatik, adalah jenis pilek yang tidak dipicu oleh alergen, tetapi oleh perubahan lingkungan dan fisik tertentu yang menyebabkan selaput hidung menjadi bengkak.
Pemicu yang dapat menyebabkan rinitis vasomotor meliputi:
Bersamaan dengan pilek, mereka yang menderita rinitis vasomotor mungkin mengalami gejala seperti:
https://health.kompas.com/read/2021/08/26/090300868/mengapa-hidung-meler-ketika-makan-makanan-pedas-