KOMPAS.com – Meski sama-sama berbahaya, henti jantung (cardiac arrest) dan henti napas (respiratory arrest) adalah dua kondisi yang berbeda.
Dalam dunia medis, istilah arrest sering digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana sesuatu yang seharusnya terjadi kemudian terhenti.
Dengan begitu, henti jantung dapat dipahami sebagai kondisi ketika jantung berhenti berdetak. Sedangkan henti napas adalah kondisi ketika seseorang berhenti bernapas atau tidak bernapas secara efektif.
Dilansir dari Very Well Health, perbedaan antara henti jantung dan henti napas pada dasarnya terletak pada keberadaan denyut nadi.
Baik pada kasus henti napas maupun henti jantung, penderita sama-sama akan tidak sadarkan diri dan tidak bernapas.
Namun, pasien henti napas masih memiliki detak jantung yang mendorong darah ke seluruh tubuh. Sementara, pasien henti jantung tidak begitu.
Secara teknis, henti jantung berarti jantung telah berhenti berdetak. Tetapi, kondisi ini benar-benar harus dinilai dengan fakta bahwa aliran darah tidak lagi dapat dideteksi, bahkan jika jantung mungkin masih berusaha untuk berdetak.
Tanpa peralatan mumpuni, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah darah telah berhenti mengalir adalah dengan merasakan denyut nadi.
Cara merasakan jantung yang berdetak adalah melalui darah yang berdenyut melalui arteri. Tapi, ini bukan prosedur yang sempurna dan ada kemungkinan salah, bahkan saat dilakukan oleh tenaga medis terlatih.
Meski demikian, secara umum pertolongan pertama yang dibutuhkan pasien henti napas dan henti jantung yakni sama.
Seseorang yang mendapati kasus henti jantung atau henti napas di dekatnya, perlu segera menelepon nomor darurat medis terdekat dan mengupayakan tindakan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau dikenal juga dengan sebutan resusitasi jantung paru (RJP).
Henti hapas menyebabkan henti jantung
Henti napas dan henti jantung adalah dua kondisi yang bisa saling terkait.
Melansir Health Line, henti napas akan selalu menyebabkan henti jantung jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengobatinya.
Ketika pasien mengalami henti napas, dua hal berikut mungkin akan terjadi:
Tanpa pengobatan, henti napas bisa dikatakan bakal selalu menyebabkan henti jantung. Namun, terkadang diperlukan waktu beberapa menit.
Henti jantung hampir selalu dibarengi henti napas
Henti jantung berarti jantung tidak lagi mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Mungkin berdetak atau tidak, tetapi bagaimanapun juga, tidak ada darah yang berdenyut.
Tanpa darah, otak tidak dapat bertahan.
Suplai darah segar yang konstan diperlukan untuk menjaga otak tetap hidup dan berfungsi dengan baik.
Ketika suplai darah berhenti, otak mati, termasuk pusat pernapasannya.
Jadi, ketika jantung berhenti, begitu juga pernapasan, biasanya dalam satu menit atau kurang.
https://health.kompas.com/read/2021/09/06/160400968/perbedaan-henti-jantung-dan-henti-napas