KOMPAS.com – Polip hidung adalah benjolan yang berkembang di lapisan hidung dan sinus paranasal, yakni ruang berisi udara yang terhubung dengan rongga hidung.
Polip hidung merupakan pertumbuhan jaringan non-kanker.
Melansir Medical News Today, polip hidung pada dasarnya dapat dialami oleh siapa saja, tetapi cenderung lebih sering terjadi pada orang dewasa ketimbang anak-anak.
Selain itu, polip hidung tampaknya 2-4 kali lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Ukuran polip hidung yang berkembang pada masing-masing orang dapat bervariasi. Begitu juga dengan wujudnya.
Di mana, polip hidung bisa saja berwarna cokelat kekuningan atau merah muda dan berbentuk seperti tetesa air.
Saat tumbuh, polip hidung ini kemudian bisa terlihat seperti buah anggur yang menggantung di batang.
Polip hidung dapat tumbuh di satu atau kedua lubang hidung pada saat yang bersamaan.
Di samping itu, polip hidung dapat tumbuh sendiri (1 benjolan) atau berkelompok (lebih dari 1 benjolan).
Keberadaan polip hidung kecil mungkin tidak akan menimbulkan masalah dan tidak terlihat.
Namun, pertumbuhan polip hidung yang lebih besar atau muncul beberapa polip mungkin dapat menyumbat saluran hidung atau menyebabkan masalah pernapasan, kehilangan indra penciuman, dan infeksi yang sering terjadi.
Obat-oabatan seringkali dapat mengecilkan atau menghilangkan polip hidung. Tetapi, pembedahan atau operasi terkadang bisa saja diperlukan untuk menghilangkannya.
Penyebab polip hidung
Melansir Mayo Clinic, para ahli belum sepenuhnya memahami apa yang menjadi penyebab polip hidung.
Para ahli juga belum sepenuhnya memahami mengapa beberapa orang bisa mengembangkan peradangan jangka panjang atau mengapa iritasi dan pembengkakan (peradangan) dapat memicu polip pada beberapa orang dan tidak pada orang lain.
Tapi, sebagian besar peneliti setuju bahwa polip adalah hasil dari pembengkakan (peradangan) di hidung atau sinus.
Beberapa ahli percaya bahwa peradangan menyebabkan akumulasi cairan di ruang interstitial (ruang antara sel-sel pembentuk lendir) dari hidung dan sinus.
Akhirnya, gravitasi menarik sel-sel berat ini ke bawah dan menghasilkan polip.
Para ilmuwan yakin kemungkinan pemicunya adalah infeksi bakteri atau virus, alergi, atau respons imun terhadap jamur.
Ada beberapa bukti bahwa orang yang mengembangkan polip hidung memiliki respons sistem kekebalan yang berbeda dan penanda kimia yang berbeda di selaput lendir daripada mereka yang tidak mengembangkan polip.
Polip hidung paling sering muncul di dekat lubang sinus (di saluran hidung). Tapi, polip ini pada dasarnya dapat berkembang di mana saja di seluruh saluran hidung atau sinus.
Meskipun beberapa orang dapat mengembangkan polip tanpa masalah hidung sebelumnya, seringkali ada pemicu untuk mengembangkan polip.
Setiap kondisi yang memicu iritasi jangka panjang dan pembengkakan (peradangan) di saluran hidung atau sinus, seperti infeksi atau alergi kemungkinan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena polip hidung.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang sering dikaitkan dengan pemicu atau penyebab polip hidung:
Ada beberapa bukti bahwa variasi genetik tertentu yang terkait dengan fungsi sistem kekebalan membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan polip hidung daripada orang lain.
https://health.kompas.com/read/2021/10/29/070500068/9-penyebab-polip-hidung-yang-perlu-diwaspadai