Penyebab masalah kesehatan ini biasanya karena kecelakaan kendaraan, cedera, sampai penyakit kronis seperti kanker.
Gejala spinal cord injury tergantung pada tingkat keparahan cedera dan bagian sumsum tulang belakang yang terdampak.
Penderita biasanya mengalami kelumpuhan di sebagian atau seluruh bagian tubuh, merasakan nyeri berkepanjangan, dan kontrol usus, kandung kemih, pernapasan, sampai tekanan darahnya terganggu.
Kabar baiknya, dengan dukungan kemajuan dunia kesehatan belakangan, penderita spinal cord injury dapat memiliki harapan hidup lebih tinggi dan kualitas hidup yang lebih baik.
Kenali lebih jauh komplikasi masalah kesehatan yang menyebabkan kelumpuhan permanen ini.
Apakah spinal cord injury bisa menyebabkan penderitanya meninggal dunia?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penderita spinal cord injurry memiliki risiko meninggal sebelum waktunya dua sampai lima kali lipat lebih tinggi ketimbang orang tanpa masalah kesehatan ini.
Risiko penderita spinal cord injury meninggal semakin tinggi apabila kondisi cedera cukup parah serta perawatan medisnya tidak tepat dan terlambat.
Selain itu, penderita spinal cord injury juga dapat meninggal dunia karena komplikasi.
Salah satu komplikasi yang berujung fatal yakni infeksi ulkus dekubitus yang tidak segera diobati.
Komplikasi spinal cord injury
Komplikasi spinal cord injury bisa bersifat lokal atau sistemik. Melansir Spine Universe, berikut beberapa di antaranya:
Dengan dukungan perawatan medis rutin dan berkelanjuran, penderita bisa mengelola sekaligus mencegah komplikasi spinal cord injury yang fatal.
Perawatannya bisa dengan minum obat, operasi, terapi akupuntur, sampai terapi perilaku kognitif.
https://health.kompas.com/read/2021/12/16/100100468/10-komplikasi-spinal-cord-injury-yang-perlu-diwaspadai