KOMPAS.com - Faringitis adalah peradangan pada selaput lendir yang melapisi bagian belakang tenggorokan, atau faring.
Peradangan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kekeringan, dan kesulitan menelan.
Faringitis adalah istilah medis untuk sakit tenggorokan.
Penyebab faringitis termasuk infeksi virus, seperti pilek, dan infeksi bakteri, seperti Streptococcus grup A.
Faringitis adalah kondisi umum dan jarang menjadi perhatian.
Faringitis yang disebabkan oleh virus sering hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu atau lebih.
Penyebab faringitis
Infeksi virus adalah penyebab paling umum dari faringitis.
Beberapa virus umum yang dapat menyebabkan faringitis meliputi:
Mononucleosis, atau mono, adalah infeksi virus menular yang menyebabkan berbagai gejala mirip flu.
Virus ini dapat menyebar melalui air liur sehingga seseorang dapat tertular dengan berbagi peralatan makan, terpapar batuk dan bersin, atau dengan berciuman.
Selain itu, dikenal sebagai penyakit berciuman, mononukleosis kebanyakan menyerang remaja, tetapi juga menyerang anak-anak.
Meskipun kurang umum, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan faringitis.
Bakteri Streptococcus Grup A bertanggung jawab atas faringitis pada anak-anak di sekitar 20–40 persen dari waktu.
Orang biasa menyebut faringitis yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus grup A sebagai radang tenggorokan.
Infeksi bakteri lain yang dapat menyebabkan faringitis meliputi:
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena faringitis antara lain:
Gejala faringitis
Masa inkubasi biasanya dua sampai lima hari.
Gejala yang menyertai faringitis bervariasi tergantung pada kondisi yang mendasarinya.
Selain tenggorokan yang sakit, kering, atau gatal, pilek atau flu dapat menyebabkan:
Selain sakit tenggorokan, gejala mononukleosis meliputi:
Radang tenggorokan, jenis lain dari faringitis, juga dapat menyebabkan:
Penanganan
Perawatan yang tepat untuk faringitis bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Untuk infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik oral, seperti amoksisilin atau penisilin.
Antibiotik membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi, seperti demam rematik.
Sangat penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian antibiotik untuk memastikan infeksi telah sembuh dan untuk mencegah infeksi ulang.
Faringitis virus tidak merespons terhadap antibiotik dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Namun, obat yang dijual bebas, seperti acetaminophen atau ibuprofen, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan demam.
Pengobatan rumahan yang dapat membantu mempercepat pemulihan meliputi:
Pencegahan
Seseorang dapat mengurangi risiko tertular atau menularkan faringitis dan infeksi lainnya dengan:
https://health.kompas.com/read/2021/12/31/200000568/mengenal-penyebab-dan-gejala-faringitis