Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Covid-19 Meningkat, Pentingkah Vaksin Booster Untuk Anak-Anak?

KOMPAS.com - Sejak Desember 2021, Pemerintah Indonesia telah melakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia enam hingga 11 tahun.

Jenis vaksin yang akan digunakan untuk Vaksinasi anak usia 6-11 tahun adalah vaksin vaksin Sinovac atau vaksin jenis lainnya yang sudah ada Emergency Use Of Authorization (EUA) dari BPOM.

Seiring dengan meningkatnya kasus positif Covid-19 dan munculnya berbagai varian dari virus Corona, banyak orang bertanya apakah anak-anak juga memerlukan vaksin booster.

Melansir laman Cleveland Clinic, vaksin booster saat ini hanya tersedia untuk anak-anak berusia 16 tahun ke atas.

Menurut dokter anak dari Cleveland Clinic, Kimberly Giuliano, sistem kekebalan tubuh anak biasanya lebih kuat daripada orang dewasa.

"Efektivitas vaksin biasanya bekerja lebih lama di tubuh anak dan memiliki reposn yang lebih baik dibandingkan orang dewasa," ungkapnya.

Karena itu, penggunaan vaksin booster untuk anak-anak masih perlu dipastikan kembali keamanan dan manfaatnya.

Tips Melindungi anak dari Covid-19

Karena vaksin booster untuk anak belum diedarkan, orang tua perlu memberikan perlindungan terbaik agar anak terhindar dari Covid-19.

Cara terbaik untuk memastikan anak Anda terlindungi adalah dengan memvaksinasi mereka.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga merekomendasikan pemberian imunisasi Covid-19 Coronavac pada anak golongan usia 6 tahun keatas.

Pemberian vaksin Coronovac tersebut diberikan secara intramuskular dengan dosis 3ug (0,5 ml) sebanyak dua kali pemberian dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua yaitu 4 minggu.

"Dosis lengkap vaksin Covid-19 yang saat ini sudah disetujuai peredarannya sudah dipastikan aman untuk anak," ucap Giuliano.

Meski vaksin bisa menimbulkan efek samping, kata Giuliano, efek sampingtersbeut hanya bersifat ringan dan sangat jarang memicu komplikasi.

"Dengan munculnya varian baru Omicorn ini, mereka yang sudah berusia 16 tahun ke atas juga penting untuk mendapatkan vaksin booster," tambahnya.

Menurut Giuliano, orang yang telah menerima baksin biister memiliki tinggkat perlindungan yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang hanya mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.

"Jadi untuk anak-anak berusia 16 tahun ke atas yang memenuhi syarat, saya sangat merekomendasikan untuk mendapatkan booster," tambahnya.

Orangtua juga perlu mengajari anak dan memberikan contoh penerapan protokol kesehatan yang baik seperti mencuci tangan, pakai masker, dan menghindari kerumunan.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat anak tidak bisa mendapatkan vaksin, berikut kondisi yang membuat anak tidak bisa mendapatkan vaksin:

  • Defisiensi imun primer
  • Penyakit autoimun tidak terkontrol
  • Penyakit Sindrom Gullian Barre
  • Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi.
  • Selain itu, anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat, sedang mengalami demam 37,50 derajat celcius atau lebih, dan anak baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan tidak disarankan mendapatkan vaksin tersebut.

Anak yang memiliki hipertensi dan diabetes melitus, dan atau penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital yang tidak terkendali juga tidak diperbolehkan mendapatkan vaksinasi Covid-19.

https://health.kompas.com/read/2022/01/13/160000768/kasus-covid-19-meningkat-pentingkah-vaksin-booster-untuk-anak-anak-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke