KOMPAS.com - Hidung meler disebabkan oleh sesuatu yang mengiritasi atau menyebabkan radang pada jaringan hidung.
Untuk mengatasi hidung meler, seseorang harus mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu.
Melansir dari Medical News Today, pada dasarnya hidung meler merupakan cara tubuh untuk menyingkirkan kuman yang dapat mengiritasi atau menyebabkan radang pada jaringan hidung.
Hidung menghasilkan lendir bening, yang bisa berubah menjadi kuning atau hijau setelah beberapa hari.
Hidung meler juga disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus atau bakteri dan faktor lingkungan, seperti suhu.
Berikut ini beberapa penyebab hidung meler yang pelru diketahui.
1. Alergi
Menurut Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), alergi terjadi karena sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi terhadap zat tertentu atau alergen.
Beberapa alergen yang biasa menyebabkan hidung meler adalah serbuk sari, bulu binatang, dan debu.
Reaksi ini dapat menyebabkan beberapa gejala berkembang, termasuk pilek, bersin, mata gatal, tenggorokan gatal, atau batuk.
Penanganan alergi biasanya dilakukan dengan pemberian beberapa obat, seperti antihistamin dan dekongestan.
2. Flu
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), banyak virus dapat menyebabkan flu meskipun yang paling umum adalah rhinovirus.
Flu dapat menyebabkan seseorang mengalami hidung meler. Gejala flu lainnya dapat meliputi:
Flu biasanya memburuk selama hari kedua atau ketiga dan dapat berlangsung selama 2 minggu.
Flu tidak memerlukan perawatan apa pun.
Menurut CDC, flu akan sembuh dengan sendirinya.
Namun, untuk membantu diri mereka sendiri merasa lebih baik, seseorang harus istirahat dan minum banyak cairan.
3. Sinusitis
Sinusitis adalah infeksi pada sinus.
Penyebabnya biasanya virus, tapi kadang bisa juga karena infeksi bakteri.
Berdasarkan beberapa penelitian, kebanyakan orang yang terinfeksi sinus akan mengalami hidung meler.
Selain hidung meler, sinusitis memiliki gejala lain yang mirip dengan flu.
Seorang profesional medis dapat menentukan apakah sinusitis seseorang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, mereka mungkin akan meresepkan antibiotik.
Jika sinusitis seseorang terjadi karena virus, istirahat di rumah sudah cukup untuk mengobati infeksi.
4. Rinitis non-alergi
Rinitis nonalergi menyebabkan gejala rinitis tanpa penyebab alergi.
Gejala tersebut termasuk hidung meler dan bersin.
Pemicu untuk rinitis non-alergi termasuk perubahan cuaca, paparan bau kaustik atau asap rokok, dan perubahan tekanan atmosfer.
Sebuah studi yang terbit di American Journal of Rhinology mencatat bahwa orang yang terpapar udara dingin, seperti mereka yang bermain ski, dapat mengalami rinitis akibat udara dingin.
Studi ini menemukan bahwa semprotan hidung ipratropium bromide mungkin efektif untuk mengurangi rinitis akibat udara dingin.
Umumnya, bagaimana pun, gejala rinitis akibat udara dingin akan mereda ketika orang tersebut pindah ke daerah dengan udara yang lebih hangat.
https://health.kompas.com/read/2022/01/20/140000568/4-penyebab-hidung-meler-yang-perlu-diketahui