Batuk darah ada sifatnya masif sampai mengancam jiwa. Selain itu, ada juga jenis yang sifatnya ringan.
Tingkat keparahan masalah kesehatan yang dalam dunia kesehatan dikenal dengan hemoptisis ini ditentukan dengan sedikit banyaknya darah yang keluar saat batuk dalam rentang waktu 24 jam.
Dilansir dari WebMD, batuk darah disebut masif apabila jumlah darah yang keluar saat batuk antara 100 mililiter sampai sekitar satu liter.
Hemoptisis disebut sedang atau submasif apabila penderita saat batuk mengeluarkan sekitar satu cangkir darah.
Batuk darah disebut ringan apabila penderita saat batuk mengeluarkan kurang dari satu sendok makan darah.
Biasanya, darah yang keluar saat batuk terkait hemoptisis berwarna merah cerah. Terkadang, warna darah ini merah muda dan sedikit berbusa.
Penyebab dari kondisi di atas bisa beragam. Simak penjelasan berikut.
Penyebab batuk darah
Darah yang keluar bersama batuk dapat berasal dari hidung, tenggorokan, saluran pernapasan atas, atau paru-paru. Banyak kemungkinan penyebab batuk darah, di antaranya:
Untuk mengetahui penyebab batuk darah, lakukan pemeriksaan ke dokter.
Cara mendeteksi penyebab batuk darah
Selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter biasanya juga menyarankan penderita menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui dengan pasti penyebab batuk darah.
Dilansir dari Healthline, tes untuk batuk darah, di antaranya:
Jika sudah diketahui penyebab batuk darah dengan pasti, dokter bakal menyarankan penderita untuk menjalani perawatan medis paling tepat sesuai akar masalah kesehatan dan kondisi tubuh penderita.
Dengan perawatan medis yang tepat dan didiagnosis sejak awal, peluang batuk darah untuk sembuh total cukup besar.
https://health.kompas.com/read/2022/02/27/140100668/17-penyebab-batuk-darah-yang-perlu-diwaspadai