Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Diabetes Bisa Memicu Penyakit Jantung?

KOMPAS.com - Penyakit jantung merupakan salah satu komplikasi dari penyakit diabetes.

Hal ini terjadi karena diabetes bisa menyebabkan kerusakan saraf yang mengontrol jantung.

Karena itu, orang dengan diabetes juga berpotensi memiliki kondisi lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung, sepert:itekanan darah tinggi serta peningkatan kolesterol jahat dan trigliserida.

Orang dengan diabetes juga lebih mungkin mengalami gagal jantung karena jantung tidak dapat memompa darah dengan baik.

Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di kaki Anda dan cairan menumpuk di paru-paru Anda, sehingga sulit untuk bernapas.

Kapan diabetes bisa berubah menjadi penyakit jantung?

Menurut perawat diabetes terdaftar, Susan Cotey, lebih dari dua pertiga penderita diabetes akhirnya akan mengalami beberapa bentuk neuropati, yang menyebabkan kerusakan pada saraf yang mengontrol jantung.

"Gejala kerusakan sarah yang mengontrol jantung seringkali tidak dirasakan," ucap Cotey.

Karena itu, Anda perlu mengelola gejala diabetes dengan baik dan belajar untuk lebih peka dengan perubahan yang ada di tubuh.

"Jika Anda memiliki gejala serangan jantung, segera laporkan ke dokter. Jangan menunggu untuk melihat apakah rasa sakitnya hilang," ucap Cotey.

"Terkadang, gangguan pencernaan yang berlangsung lama juga bisa jadi tanda serangan jantung," tambahnya.

Gejala umum yang sering terjadi ketika diabetes berpotensi menjaid penyakit jantung, antara lain:

  • Nyeri dada atau perasaan penuh.
  • Mual.
  • Maag.
  • Kelelahan yang tidak biasa.
  • Nyeri di rahang, leher, atau lengan kiri — terutama bagi wanita.
  • Sesak napas.
  • Lemas.
  • pusing.
  • Tangan berkeringat atau lembap tanpa aktivitas.

Pencegahan

Agar diabetes tidak menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, Anda disarankan untuk melakukan perubaan gaya hidup dan mengontrol glukosa agar selalu dalam kondisi seimbang.

"Anda dapat melakukan ini dengan menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur dan makan makanan yang sehat," ucap Cotey.

Cotey juga menyarankan agar penderita diabetes menghindari merokok dan batasi asupan alkohol Anda agar tidak terjadi komplikasi serius.

Diabetes yang mengarah pada kerusakan saraf juga bisa memicu gejala tertentu. Gejala inilah yang harus Anda waspadai.

Berikut beberapa gejala bahwa diabetes telah memicu kerusakan saraf:

  • Pusing atau pingsan saat berdiri.
  • Masalah kemih seperti inkontinensia atau ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih Anda sepenuhnya.
  • Masalah seksual seperti disfungsi ereksi atau libido rendah.
  • Masalah pencernaan seperti kehilangan nafsu makan, kesulitan menelan dan mulas.
  • Berkeringat terlalu banyak atau hampir tidak sama sekali.

"Jika Anda memiliki gejala-gejala ini, segera temui dokter Anda," ucap Cotey.

Diagnosis dan perawatan dini akan membantu memperlambat kerusakan saraf dan memperbaiki masalah yang teradi.

Biasanya, dokter akan memberikan pengobatan berupa pemberian obat nyeri, terapi fisik, dan terapi kupasi untuk mengatasi rasa sakit dan kehilangan fungsi.

Dokter juga bisa menyarankan perubahan pola makan dan penggunaan kawat gigi untuk meningkatkan mobilitas dan mengurangi rasa sakit.

https://health.kompas.com/read/2022/04/14/050000768/kapan-diabetes-bisa-memicu-penyakit-jantung-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke