Untuk itu, setiap orang perlu mengenali ciri-cirinya agar masalah kesehatan yang bisa berdampak fatal ini tidak membahayakan kesehatan.
Terlebih untuk kasus cedera kepala berat. Penderita perlu segera diberikan pertolongan medis darurat agar bisa selamat dan mencegah cacat permanen.
Gejala pendarahan otak akibat kecelakaan
Akibat pendarahan otak bisa beragam, tergantung tekanan di dalam tengkorak, efek pada otak, sampai jumlah jaringan otak yang rusak.
Dilansir dari MedicineNet, beberapa gejala pendarahan otak akibat kecelakaan yang perlu diwaspadai yakni:
Apabila kondisi pendarahan otak akibat kecelakaan cukup parah, penderita bisa mengalami tekanan darah tinggi, denyut nadi melemah, pernapasan tidak beraturan, pupil mata melebar, sampai koma.
Penyebab pendarahan otak akibat kecelakaan
Pendarahan otak akibat kecelakaan dapat disebabkan benturan di kepala, kepala terpental, atau getaran yang kencang di kepala.
Perlu diketahui, otak adalah struktur lunak dan lentur mirip jeli. Bagian kepala ini dikelilingi cairan serebrospinal yang terdapat di antara lapisan pelapis otak meningen.
Terdapat tiga lapisan meningen. Setiap lapisan ini dipisahkan celah sempit yang rentan terisi darah ketika terjadi pendarahan di otak.
Penumpukan darah ini bisa menggenangi celah antara lapisan meningen, menekan bagian dalam tengkorak, menekan jaringan otak, sampai merusak otak.
Tengkorak memang dapat melindungi otak. Tapi, ketika terjadi kecelakaan atau cedera parah, bagian kepala ini bisa retak. Akibatnya, pendarahan di otak tak terhindarkan.
Cara mendeteksi pendarahan otak akibat kecelakaan
Ketika mendapati beberapa gejala pendarahan otak akibat kecelakaan di atas, ada baiknya Anda segera membawa penderita ke rumah sakit.
Dokter biasanya akan langsung melakukan pemeriksaan fisik dan menyarankan serangkaian tes, seperti:
Pendarahan otak akibat kecelakaan bisa sembuh atau tidak sangat tergantung tingkat kerusakan pada otak, tingkat keberhasilan perawatan medis, komplikasi, sampai terapi pemulihan dari cedera.
https://health.kompas.com/read/2022/04/28/100100568/16-gejala-pendarahan-otak-akibat-kecelakaan