KOMPAS.com - Batuk terjadi ketika ada sesuatu yang mengiritasi paru-paru atau saat tubuh sedang berusaha menyingkirkan bakteri yang terperangkap dalam lendir.
Di sisi lain, batuk juga bisa terjadi ketika ada masalah pada jantung kita.
Spesialis jantung Miriam Jacob berkata bahwa banyak pasien gagal jantung yang memiliki gejala awal masalah pernapasan.
“Jika gejala mereka tidak membaik dengan pengobatan yang tepat, hal itu bisa menjadi tanda gagal jantung," ucap dia.
Batuk dan penyakit jantung
Pada pasien gagal jantung, otot jantung mereka mengalami disfungsi karena kontraksi atau melemahnya otot jantung.
Hal ini dapat memungkinkan cairan untuk membuat cadangan di paru-paru Anda, yang memiu edema paru.
Edema paru bisa membuat kita batuk terus-menerus untuk menghilangkan kelebihan cairan.
Gejala edema patu bisa berupa:
Kondisi semacam itu bisa menunjukan tanda kuat adanya gagal jantung ketika diikuti oleh gejala berikut:
"Bahkan gejala kelelahan, mual, atau cepat kenyang yang samar-samar bisa menjadi tanda-tanda gagal jantung," tambah Jacob.
Namun, tidak semua batuk adalah pertanda adanya penyakit jantung.
Batuk bisa jadi tanda adanya iritan atau alergen seperti asap, jamur, debu, dan serbuk sari.
Kondisi medis tertentu seperti pilek, flu, radang paru-paru, refluks asam, dan sinusitis juga dapat membuat Anda batuk.
"Jika Anda telah didiagnosis asma atau bronkitis lalu mengalami batuk yang tak kunjung sembuh, sebaiknya perisakan diri ke dokter," ucapnya.
Menurut Jacob, batuk yang tak kunjung sembuh pada penderita asma atau bronkitis bisa jadi awal gagal jantung.
"Jika Anda merasa batuk terus-menerus yang tidak kunjung sembuh, Anda dapat meminta untuk dirujuk ke ahli paru atau ahli jantung untuk mendapatkan pendapat lain," tambahnya.
https://health.kompas.com/read/2022/05/06/120000268/memahami-kaitan-batuk-dan-penyakit-jantung