KOMPAS.com - Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker usus besar. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan yang dapat membantu menurunkan risiko.
Kanker usus besar (kanker kolorektal) adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar atau rektum Anda.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker usus besar meliputi:
1. Menjaga berat badan yang sehat
Mengutip Everyday Health, pria dan wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih mungkin untuk mengembangkan kanker usus besar.
Bahaya cenderung lebih tinggi pada pria, terutama mereka yang memiliki banyak lemak perut.
Sebuah studi yang diterbitkan pada Oktober 2018 di jurnal JAMA Oncology melacak kesehatan lebih dari 85.000 wanita selama 22 tahun.
Hasilnya, semakin tinggi indeks massa tubuh (BMI) wanita, semakin besar risikonya terkena kanker usus besar sebelum usia 50 tahun.
Studi ini menemukan bahwa wanita berusia 20-49 tahun yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko 2 kali lipat terkena kanker usus besar, dibandingkan dengan wanita yang melaporkan BMI terendah.
2. Olahraga rutin
Mengutip Healthline, olahraga teratur dapat membantu Anda mengatur berat badan dan mengurangi risiko kanker usus besar.
Mengutip Everyday Health, semakin berat olahraganya, semakin berpotensi untuk mencegah kanker usus besar.
Sementara, olahraga teratur dan sedang adalah olahraga yang sedikit meningkatkan detak jantung, seperti jalan cepat.
Hal tersebut berdasarkan studi National Cancer Institute terhadap lebih dari 1,4 juta orang, yang diterbitkan pada Juni 2016 dalam jurnal JAMA Internal Medicine.
Studi menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi, membuat risiko terkena kanker usus besar 16 persen lebih rendah dan risiko terkena kanker rektal 13 persen lebih rendah.
3. Mengatur asupan makanan
Mengutip Everyday Health, sejumlah penelitian mengkonfirmasi bahwa asupan makanan berperan banyak dalam mempengaruhi kanker usus besar.
Makan daging merah (sapi dan domba) dan daging olahan tertentu (seperti, sosis dan steak, dan hot dog) berpotensi meningkatkan risiko kanker usus besar.
Sehingga, dianjurkan mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan untuk mencegah kanker usus besar.
Makan banyak buah-buahan dan sayuran tampaknya menurunkan risiko kanker usus besar dan dubur.
Sejumlah penelitian besar menunjukkan bahwa serat makanan dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
Mengutip Healthline, berdasarkan hasil penelitian menemukan bahwa beberapa bahan makan dapat menjadi cara mencegah kanker usus besar dengan menurunkan risiko berbagai jenis kanker, yang mencakup:
Studi pada 2017 menemukan bahwa apa yang kita makan memengaruhi risiko terkena kanker usus besar.
Mengkonsumsi serat, buah, dan sayuran mengurangi risiko kanker usus besar, sementara makan daging merah dan daging olahan meningkatkan risiko.
Sebuah studi pada 2015 menemukan bahwa pola makan nabati menurunkan risiko kanker usus besar sebesar 49 persen, dibandingkan dengan pola makan khas Amerika yang tinggi daging.
Studi lain pada 2015 menyimpulkan bahwa pola makan nabati “memberikan manfaat yang kuat terhadap banyak jenis kanker, selain itu tidak ada ancaman efek samping yang tidak diinginkan”.
Studi pada 2005 yang berbasis di Amerika Serikat menemukan bahwa konsumsi tinggi daging merah dan daging olahan menyebabkan peningkatan substansial dalam risiko kanker usus besar.
4. Menghindari minum alkohol
Mengutip Everyday Health, konsumsi alkohol sedang hingga berat telah dikaitkan dengan risiko kanker usus besar dan rektum yang lebih tinggi.
Bukti penelitian menunjukkan bahwa umumnya pengaruh alkohol terhadap risiko kanker usus besar lebih berisiko kuat untuk pria dari pada wanita.
American Cancer Society menyarankan untuk membatasi alkohol hingga 2 gelas sehari untuk pria dan 1 untuk wanita.
5. Hindari merokok
Mengutip Healthline, berdasarkan hasil penelitian seorang perokok memiliki 50 persen risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok.
Artinya, Anda perlu menghindari bahkan mencoba berhenti merokok untuk mencegah kanker usus besar dengan mengurangi risikonya.
Sebuah studi selama 12 tahun terhadap lebih dari 180.000 orang menemukan hubungan antara merokok dan risiko kanker usus besar.
Menurut penelitian, risiko paling besar ada pada perokok lama.
Risiko menurun untuk mantan perokok yang berhenti merokok sebelum usia 40 tahun atau yang tidak merokok selama lebih dari 31 tahun.
Studi American Cancer Society pada 1982 dan diterbitkan pada 2000, menyimpulkan bahwa merokok jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat kanker usus besar pada pria dan wanita.
Studi ini juga menemukan bahwa berhenti merokok dini mengurangi risiko kanker usus besar.
6. Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin
Mengutip Everyday Health, tes skrining berfungsi untuk mengidentifikasi kanker usus besar pada individu yang tidak memiliki gejala khas, seperti tinja berdarah atau sakit perut.
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, Anda mengetahui gejala kanker usus besar sejak dini pada tahap awal.
Ada dua jenis tes skrining yang dapat dilakukan dokter, yaitu tes berbasis tinja dan pemeriksaan visual.
Tes skrining berbasis tinja menganalisis sampel tinja yang dapat memperlihatkan darah tersembunyi atau bagian DNA yang abnormal.
Pemeriksaan visual ada beberapa jenisnya, tetapi yang paling umum adalah kolonoskopi.
Dalam pemeriksaan ini, dokter mengecek bagian dalam usus besar dan rektum melalui alat yang dimasukkan melalui anus.
Selama kolonoskopi, dokter dapat mengangkat dan melakukan biopsi setiap polip yang mereka temukan, yang mengarah pada penentuan apakah suatu pertumbuhan bersifat kanker, prakanker, atau jinak.
Faktor risiko
Mengutip Healthline, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang Anda terkena kanker usus besar.
Memiliki salah satu dari faktor risiko ini tidak secara otomatis berarti Anda akan terkena kanker usus besar, tetapi membuat Anda lebih mungkin mengalami penyakit tersebut dari pada jika Anda tidak memiliki faktor risiko.
Kanker usus besar memiliki faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.
Faktor risiko yang tidak dapat diubah, meliputi:
Faktor risiko yang dapat diubah, meliputi:
Orang dengan faktor risiko ini artinya bisa mencegah kanker usus besar yang mengancam kesehatannya dengan beberapa cara seperti yang di sebutkan di atas.
https://health.kompas.com/read/2022/05/18/180000468/6-cara-mencegah-kanker-usus-besar