Masalah kesehatan yang dikenal dengan istilah medis urtikaria ini ada yang bersifat akut atau hanya terjadi sesaat, kronis atau berkepanjangan, serta kambuhan.
Gejala biduran bisa berlangsung dalam hitungan menit sampai seharian. Simak penjelasan penyebab biduran dan cara mengobatinya berikut ini.
Penyebab biduran
Dilansir dari DermNetNZ, biduran dapat terjadi ketika zat kimia histamin dilepaskan sel darah putih.
Pelepasan histamin bisa mengaktifkan saraf sensorik. Dampaknya, pembuluh darah melebar, cairan merembes ke jaringan sekitarnya, jaringan meradang, dan timbul bentol-bentol disertai gatal khas biduran.
Alasan kenapa biduran muncul bisa berasal dari alergi, infeksi bakteri atau virus, reaksi imun, sampai kondisi tertentu. Berikut beberapa di antaranya:
Alergen yang menguar di udara
Dilansir dari Cleveland Clinic, zat pemicu alergi (alergen) yang menyebar di udara seperti debu, serbuk sari, spora jamur, atau bulu binatang bisa menyebabkan biduran.
Alergi makanan tertentu
Alegi makanan seperti kacang, telur, ikan, kerang, makanan laut, atau susu juga bisa menyebabkan biduran.
Biang alergi lainnya
Biduran yang sifatnya meluas bisa disebabkan alergi lateks atau detergen yang digunakan untuk mencuci pakaian.
Gigitan serangga
Tubuh juga bisa biduran setelah digigit atau disengat lebah, tawon, dan serangga lainnya.
Infeksi bakteri
Bakteri biang infeksi radang tenggorokan, infeksi saluran kencing, abses gigi, dan sinusitis bisa menyebabkan biduran.
Infeksi virus
Virus flu, mononukleosis, virus biang infeksi saluran pernapasan atas, hepatitis, dan monovirus bisa memicu biduran.
Efek samping obat tertentu
Beberapa orang sensitif atau mengalami reaksi biduran setelah minum obat tertentu; seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), kodein, obat hipertensi ACE inhibitor, aspirin, atau sejumlah antibiotik.
Perubahan suhu tubuh mendadak
Suhu yang tiba-tiba panas atau dingin juga bisa memicu biduran. Kondisi ini bisa terjadi lantaran perubahan cuaca, tubuh tiba-tiba kedinginan sehabis olahraga dan berkeringat, atau kegerahan ketika memakai pakaian ketat.
Hormon tidak seimbang
Perubahan hormon di dalam tubuh juga dapat menyebabkan biduran. Kondisi ini bisa terjadi lantaran kehamilan, menopause, atau penyakit tiroid.
Penyakit autoimun
Gangguan imun seperti penyakit lupus eritematosus sistemik, penyakit celiac, atau vitiligo bisa menyebabkan biduran kronis.
Efek samping vaksinasi atau transfusi darah
Beberapa orang merasakan biduran setelah disuntik vaksin tertentu atau selepas menjalani transfusi darah.
Cara mengobati biduran
Cara mengobati masalah kulit ini perlu disesuaikan akar penyebab biduran. Dilansir dari Healthline, berikut beberapa cara alami dan obat yang bisa dijajal untuk meredakan bentol-bentol dan gatal biduran:
Apabila berbagai cara mengobati biduran di atas sudah dicoba dan masalah kesehatan ini tak kunjung sembuh, segera berkonsultasi ke dokter.
Dokter umumnya dapat membantu mengidentifikasi penyebab biduran dengan pasti. Setelah itu, penderita akan diberi obat sesuai penyebab, gejala, dan mempertimbangkan kondisi kesehatan penderita
Sejumlah obat biduran yang diresepkan umumnya berupa obat anti-alergi jenis antihistamin dan kortikosteroid, atau obat antibiotik jika penyakit disebabkan infeksi bakteri.
https://health.kompas.com/read/2022/06/24/080100968/11-penyebab-biduran-dan-cara-mengobatinya