Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menopause Dini Tingkatkan Risiko Demensia, Ini Sebabnya

KOMPAS.com - Menopause sering membuat para wanita khawatir karena dapat menyebabkan kualitas seks menurun hingga demensia.

Ketika seorang wanita mengalami henti haid, produksi hormon seks atau estrogen akan turun drastis. Inilah yang menyebabkan berkurangnya gairah dan kualitas di ranjang.

Menopause atau mati haid umumnya terjadi saat wanita memasuki usia 50 tahun.

Namun, menopause atau mati haid bisa saja terjadi pada rentang umur 40 tahunan yang dipicu karena hormon atau kondisi medis seperti pengangkatan rahim (histerektomi).

Menopause dini picu demensia

Menurut penelitian, menopause dini rupanya dapat meningkatkan risiko demensia atau penurunan daya ingat.

Dikutip dari WebMD, penelitian yang dilakukan Dr. Wenting Hao, PhD dkk di Inggris, menyimpulkan bahwa wanita yang memasuki menopause sebelum usia 40 tahun, 35 persen lebih berisiko mengalami demensia.

Terlebih lagi, wanita yang memasuki masa menopause sebelum umur 45 tahun, 1,3 kali lebih mungkin terkena demensia bahkan sebelum menginjak usia 65 tahun.

Hal ini disebabkan karena wanita yang mengalami menopause di usia dini mengalami penurunan estrogen secara drastis. Padahal, estrogen adalah hormon yang bisa mencegah demensia dan alzheimer.

"Estrogen dapat mengaktifkan antioksidan sekuler seperti glutathione sehingga dapat mengurangi ApoE4 atau gen demensia serta alzheimer," tutur Wenting Hao, dilansir dari WebMD.

"Hormon ini juga mencegah pengkristalan plak amyloid (serangkaian protein) di otak," imbuhnya.

Demensia atau pikun akan semakin cepat terjadi apabila seorang wanita juga memiliki penyakit lain, seperti jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Cegah demensia

Kendati demikian, menurut Hao, wanita yang mengalami menopause dini masih punya peluang melawan demensia dan penyakit lainnya.

Berdasarkan penelitian Hao, ada beberapa cara untuk mencegah risiko demensia pada wanita yang mengalami menopause dini, antara lain:

  • Olahraga secara teratur
  • Berpartisipasi pada kegiatan yang menyehatkan mental: meditasi, rekreasi
  • Berhenti merokok
  • Tidak minum alkohol
  • Menjaga berat badan ideal
  • Mengatur pola makan

Terapi penggantian hormon

Melansir Mayo Clinic, penurunan drastis hormon estrogen pada wanita yang mengalami menopause dini juga dapat diobati dengan terapi penggantian hormon (TPH).

TPH dilakukan untuk menyeimbangkan kadar estrogen dan progesteron selama atau mendekati menopause.

Terapi hormon estrogen ini bisa mencegah demensia, pembekuan darah, stroke, dan kanker payudara.

Selain itu, TPH bermanfaat dalam meringankan gejala menopause yang dapat Anda rasakan, seperti:

https://health.kompas.com/read/2022/06/29/200000368/menopause-dini-tingkatkan-risiko-demensia-ini-sebabnya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke