Manfaat dan Efek Samping Mandi Air Dingin

KOMPAS.com - Bekerja ketika hari sangat panas membuat suhu badan naik sehingga perlu cara-cara tertentu agar bisa mendinginkan suhu badan. Cara terbaik yang bisa dilakukan ketika hal ini terjadi adalah dengan mandi air dingin. 

Ternyata air dingin tidak hanya mendinginkan suhu badan, namun juga memiliki beberapa manfaat yang membuat badan terasa lebih segar dan sehat.

Sebaliknya, ada beberapa kondisi tertentu yang membuat mandi air dingin tidak disarankan karena akan berbahaya bagi tubuh.

Manfaat mandi air dingin

Ternyata mandi air dingin sudah digunakan sebagai salah satu metode terapi air yang digunakan sejak jaman dulu.

Meskipun dulu masih belum banyak riset mengenai manfaat dari mandi air dingin, namun banyak yang sudah percaya bahwa mandi air dingin memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Sekarang semakin banyak riset yang meneliti tentang manfaat air dingin dan ditemukan bahwa manfaatnya cukup banyak.

1. Meningkatkan metabolisme 

Mandi dengan air dingin terbukti bisa meningkatkan metabolisme dalam tubuh. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa penelitian klinis yang dilakukan oleh para ahli dari India.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa mandi menggunakan air dingin selama 5 hingga 6 hari seminggu bisa meningkatkan imunitas, bahkan dari tumor dan memperpanjang angka hidup penderita kanker nonlimfoid.

Tidak hanya itu saja, meningkatnya metabolisme dalam tubuh juga berperan dalam melawan obesitas jika dibarengi dengan perubahan gaya hidup.

Melansir Healthline, kaitan antara mandi air dingin dengan penurunan berat badan memang belum bisa dibuktikan secara medis. Namun, mandi dengan air dingin bisa menyeimbangkan hormon dan sistem pencernaan sehingga bisa berkontribusi dalam mengurangi berat badan.

2. Meningkatkan endorfin

Selain menggunakan pengobatan secara medis, ternyata mandi air dingin juga dipercaya sebagai salah satu cara terbaik untuk meringankan gejala depresi.

Meskipun bukan termasuk cara yang 100 persen bisa menghilangkan gejala depresi, namun berhasil mengurangi gejala yang timbul.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nikolai A. Shevchuk, profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Commonwealth, menunjukkan bahwa mandi air dingin berguna untuk mengaktifkan sistem saraf simpatik, meningkatkan kadar noradrenalin dan beta-endorfin, serta meningkatkan pelepasan noardrenalin sinaptik di dalam otak yang berfungsi untuk mengurangi gejala depresi.

3. Melancarkan sirkulasi darah

Mandi dengan air yang memiliki temperatur lebih rendah dari temperatur tubuh berfungsi untuk meningkatkan kinerja tubuh karena tubuh perlu energi lebih untuk menyeimbangkan suhunya. Dengan begitu, sirkulasi darah di dalam tubuh berkerja semakin efisien.

Proses penyembuhan dari luka juga akan semakin cepat karena air dingin bisa mengurangi peradangan.

Selain membuat sirkulasi darah semakin lancar, ternyata mandi dengan air dingin juga membuat darah lebih cepat tersalurkan ke seluruh area tubuh sehingga membuat badan terasa segar.

4. Menghindarkan dari beberapa jenis penyakit

Mandi air dingin juga memiliki manfaat untuk menghindarkan tubuh dari beberapa jenis penyakit, khususnya seperti demam dan flu.

Selain itu, dari penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli di Amerika menunjukkan bahwa mandi air dingin bisa menghindarkan dari kanker yang bersifat nonlimfoid yang juga bisa dikarenakan oleh meningkatnya metabolisme dalam tubuh.

Efek samping mandi air dingin

Meskipun mandi dengan air dingin memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, namun ada beberapa kondisi yang membuat air dingin berbahaya bagi tubuh.

Melansir Healthline, mandi dengan menggunakan air dingin bisa membuat kulit terasa lebih kering dan menyebabkan iritasi pada beberapa orang.

Selain itu, mandi dengan air dingin juga membuat badan terasa lebih dingin sehingga membuat kaki serta tangan terasa dingin dan membuat tidak nyaman.

Untuk itu disarankan untuk tidak mandi air dingin jika kondisi tidak memungkinkan atau baru saja menjalani pengobatan tertentu sehingga tidak mengganggu sistem imun dalam tubuh meskipun hal ini perlu dikonsultasikan dengan dokter yang menangani.