Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Belakang

KOMPAS.com - Sakit kepala bisa dirasakan oleh siapa saja dan sumbernya bisa dari mana saja.

Salah satu jenis sakit kepala yang umumnya dirasakan adalah sakit kepala bagian belakang.

Menurut Very Well Health, ada dua jenis penyebab utama sakit kepala bagian belakang, yaitu karena rasa tegang dan karena masalah kesehatan tertentu.

Kedua penyebab tersebut akan memberikan rasa tidak nyaman dan rasa sakit yang terkadang tidak tertahankan.

Namun, Healthline menyebutkan bahwa jenis rasa sakit, lokasi, dan gejala lain yang mengiringi sakit kepala bagian belakang akan menentukan penyebab serta cara mengatasi rasa sakit tersebut.

1. Neuralgia oksipital

Neuralgia oksipital terjadi karena ada peradangan pada saraf yang menghubungkan sumsung tulang belakang ke kulit kepala.

Melansir WebMD, kondisi ini membuat penderitanya merasakan rasa sakit di kepala bagian belakang atau di bagian belakang telinga.

Rasa sakit yang dirasakan seperti sengatan yang bisa berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit dan disusul dengan rasa sakit biasa.

WebMD juga menjelaskan bahwa kondisi ini masih belum diketahui penyebab pastinya karena bisa datang kapan saja.

Biasanya, cara mengatasi neuralgia oksipital adalah dengan mengompres bagian yang sakit dengan air hangat dan memijatnya dengan lembut.

Healthline menyebutkan obat anti inflamasi non-steroid (NSAID) bisa membantu mengurangi rasa sakit yang dirasakan.

Dokter juga akan memberikan suntikan anestesi lokal untuk meringankan rasa sakit untuk sementara.

2. Postur tubuh yang salah

Melansir Healthline, postur tubuh yang salah akan memberikan tekanan pada bagian belakang kepala, leher, punggung bagian atas, dan rahang.

Tekanan yang dirasakan tersebut akan mengakibatkan sakit kepala yang disertai dengan denyutan pada bagian belakang kepala.

WebMD menyebutkan bahwa cara mengatasi rasa sakit karena postur tubuh yang salah adalah dengan memperbaiki postur tubuh itu sendiri.

Caranya adalah dengan duduk atau berdiri tegak dan jika rasa sakit tersebut masih terasa, maka mengonsumsi obat nyeri juga akan membantu.

3. Sakit kepala servikogenik

Sakit kepala servikogenik dideskripsikan oleh WebMD sebagai salah satu jenis sakit kepala yang sering disalahpahami.

Sumber rasa sakit dari kondisi ini sebenarnya bukan dari bagian belakang kepala, melainkan dari bagian leher.

Jenis sakit kepala ini bisa digolongkan sebagai kondisi yang cukup serius karena bisa menjadi tanda masalah kesehatan lainnya, seperti tumor, patah tulang, infeksi, hingga rheumatoid arthritis.

Melansir Healthline, rasa sakit kepala yang dirasakan akan semakin parah ketika berbaring karena ada tekanan pada bagian atas kepala seolah-olah ditimpa beban yang sangat berat.

Diagnosa dari sakit kepala servikogenik akan dilakukan oleh dokter dengan cara memberi obat mati rasa pada saraf bagian leher.

Dari sini, dokter akan menemukan akar permasalahannya dan akan memberikan pengobatan yang sesuai.

4. Tekanan intrakranial

Tekanan intrakranial atau yang biasa dikenal sebagai sakit kepala tekanan rendah terjadi karena terdapat kebocoran cairan tulang belakang pada bagian leher atau punggung.

Kebocoran ini kemudian menyebabkan berkurangnya cairan pada bantalan tulang belakang di sekitar otak.

WebMD menjelaskan bahwa gejala yang dirasakan berupa rasa sakit pada bagian belakang kepala dan leher yang akan bertambah parah ketika duduk atau berdiri.

Namun, rasa sakit tersebut akan berkurang ketika berbaring.

Pengobatan untuk sakit kepala bagian bagian belakang ini adalah dengan konsumsi kafein, air, atau berbaring.

https://health.kompas.com/read/2022/09/01/150000168/penyebab-dan-cara-mengatasi-sakit-kepala-bagian-belakang

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke