Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piramida, Optimalkan Kekuatan

Kompas.com - 10/01/2008, 23:55 WIB

Bukan tanpa alasan kalau orang Mesir kuno menggunakan piramida untuk kuburan. Mummi yang diletakkan di dalamnya tidak hanya awet berkat rempah-rempah atau balsam. Bentuk bangunan piramida itu juga mempengaruhinya.

Janti Atmodjo, ahli metafisik dari Klinik Sanjiwani mengatakan, piramida punya efek dehidrasi (mengeringkan) sehingga mampu mengawetkan dan meningkatkan kualitas benda tertentu. Bahkan proses pembusukan dan pertumbuhan jamur  bisa terhenti karena ditaruh di dalam ruang berbentuk piramida. Namun perlu diingat, pele-takan benda itu harus tepat berada pada ketinggian sepertiga dari alas piramida. Itulah yang disebut sebagai titik konservasi yang merupakan pusat energi tempat getaran atau  vibrasi energi menjadi satu.

Oleh sebab itu dapat dipahami, tubuh yang berumur ribuan tahun akan mampu awet bila diletakkan di ruangan piramida. Tidak hanya tubuh manusia atau binatang yang bisa dikeringkan, tetapi makanan atau bahan lain juga bisa. Janti menyebutkan,  pernah suatu kali ada orang yang mencoba meletakkan daging dalam sebuah piramida dan dimasukkan dalam kulkas.  Seminggu pertama, daging itu berbau busuk. Namun dua minggu sesudahnya, daging itu menjadi kering dan rasanya seperti pada saat daging itu baru saja dimasukkan kulkas.

Kita pun bisa meletakkan obat, kosmetik, keju, susu, kopi, rokok, buah pada ketinggian sepertiga  poros piramida. Obat dan kosmetik akan lebih ampuh khasiatnya. Keju akan tahan lama tanpa jamur. Biasanya susu akan berubah menjadi yogurt dalam waktu empat sampai enam hari. Kopi, rokok, buah, atau makanan apa saja akan lebih enak setelah sedikitnya diletakkan selama setengah jam dalam piramida.

Berbagai eksperimen menunjukkan, energi piramid yang diserap benda-benda yang ditaruh di dalamnya tidak hilang sampai beberapa waktu setelah berada di luar piramid. Yang paling mampu menyimpan energi piramida adalah air. Ini karena struktur air sangat peka terhadap medan elektromagnetik. Menurut Janti, struktur air tidaklah statis tapi dinamis. Proses penyerapan energi dalam piramida ini akan mencapai tingkat optimal setelah 10-14 hari. Bau air yang mengganggu akan hilang  dan air bisa dipakai untuk pengobatan. “Kita bisa coba gunakan air itu untuk membasuh muka atau menyiram tanaman. Pasti hasilnya bagus,” tutur lulusan Akademi Teknik Nasional Semarang (ATN) ini.

Melipatgandakan Energi
Selain memiliki efek dehidrasi, piramida juga dapat meningkatkan frekuensi gelombang theta (gelombang otak pada level tidur bermimpi) dan alpha (gelombang otak saat sedang meditasi) dalam rongganya. Selain itu juga mampu memperbanyak ion negatif. Menurut Janti, hal ini terjadi karena di dalam ruangan yang berbentuk piramida terjadi resonansi energi. Sebagaimana kalau kita berada dalam sebuah gua bila sebuah suara dikeluarkan akan timbul resonansi atau gaung, maka terjadi juga di situ sebuah resonansi energi.

Demikian juga di dalam piramida, semua energi yang masuk ke dalam akan diperbesar, baik positif maupun negatif. Berkat bentuk geometriknya yang sempurna, piramida dapat melipatgandakan vibrasi energi secara maksimal. “Bahkan menurut piramida juga memodifikasi energi menjadi lebih positif bagi manusia,” tutur mantan peragawati ini.

Karena beberapa kemampuan yang dimilikinya, piramida bisa membantu manusia mencapai gelombang di mana orang bisa menjadi sadar tetapi otaknya tidak beraktivitas. Orang dibawa ke keadaan yang sangat tenang (gelombang alpha). Tentu caranya orang harus masuk dalam ruangan berbentuk piramida dalam situasi meditatif. Keadaan inilah yang membuat piramida bisa dipakai untuk menolong mengatasi berbagai macam penyakit. “Yang jelas, piramida membantu menyeim-bangkan homeostatis manusia, yakni kondisi yang cenderung mengatur dan mempertahankan lingkungan dalam keadaan stabil,” tutur Janti.

Kemampuannya memperbanyak ion negatif juga membuat piramida bisa membantu memperlancar penyembuhkan penyakit. Orang sakit itu berarti ion positif dalam tubuhnya terlalu banyak. Sebaliknya, ion negatif mempunyai efek yang baik bagi tubuh manusia.

Bisa Membuat Sendiri
Janti menjelaskan, kita semua bisa mencoba membuat piramida itu sendiri di rumah kita masing-masing. Kita bisa membuatnya dengan bahan apa saja. Entah itu dari kertas karton atau dari bahan plastik. Bahkan kita juga bisa membuat sendiri piramida besar yang dapat kita masuki sendiri untuk keperluan meditasi atau sebesar ruangan tidur sehingga kita bisa tidur di dalamnya atau bahkan rumah kita sendiri bisa kita buat dengan bentuk piramida.

Kalau kita hendak memakai piramida sebagai alat bantu untuk memperbaiki kesehatan juga bisa. Kita bisa membuat piramida kecil dan diletakkan di bawah tempat tidur persis pada chakra jantung (dada). Kalau kita bermaksud supaya tidur bisa tenang dan nyaman, piramida bisa diletakkan persis pada chakra ajna (dahi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau