Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadal, Penangkal Asma

Kompas.com - 19/01/2008, 20:59 WIB

Jangan anggap remeh kadal. Ramuan binatang melata yang hidup di semak-semak ini mampu mengatasi gangguan pada organ ginjal dan paru-paru penderita asma, batuk, dan tuberkulosis (TBC).
 
Hingga tahun lalu Bun Yuk Koi (67) menderita gangguan batuk. Beragam obat batuk dan antibiotik diasup, tetapi belum juga memberi kesembuhan. Akibat gonta-ganti obat batuk, ia merasa raut wajahnya seperti orang berusia 80 tahun!

Akibat lain, lambat laun rambutnya kian menipis karena mengalami kerontokan. Dari pemeriksaan dokter, gangguan lain yang dialaminya adalah melemahnya fungsi organ ginjal.

Sementara Aa Kim (60), sepanjang tahun 2004 pernah mengalami gangguan asma. Ia mengeluh tak mampu menarik napas dalam-dalam dan setiap pagi selalu bersin-bersin. Aa tak pernah mengeluarkan suara batuk meski merasa ada yang menganjal di saluran napasnya.

Dr. Budi Sugiarto Widjaja, TCM, dokter yang berpraktik di RS Omni Medical Center dan Klinik TCM Beijing, Jakarta, menganjurkan Bun dan Aa mengonsumsi ramuan kadal. Bun diresepkan 3 x 4 kapsul kadal sehari selama 3 minggu, sedangkan untuk Aa 3 x 3 sehari selama sebulan. Hasilnya, mereka terbebas dari gangguan yang diderita.

Bun mengaku, baru dua hari mengonsumsi kapsul kadal, ia mampu mengeluarkan lendir, napasnya pun lega. Pada hari ke-21, ia tak lagi mengeluarkan suara batuk. Sementara Aa merasa kondisinya lebih sehat dan bugar.

Asin dan Netral
Kadal banyak dijumpai di daerah Asia, khususnya Asia Utara dan Tenggara. Menurut pengobatan tradisional Cina, kadal bersifat asin dan netral. Fungsinya sebagai tonik bagi organ paru-paru dan ginjal.

Dalam teori lima unsur Traditional Chinese Medicine (TCM), kadal berfungsi sebagai tonik unsur yang ginjal dan bisa meningkatkan vitalitas seksual. Juga sebagai tonik energi murni, darah, dan chi paru-paru. Manfaatnya, bisa meredakan asma dan mengobati batuk berlendir.
Meringankan Kerja Paru

Batuk menurut TCM, didefinisikan sebagai ke sou. Ke berarti banyak suara batuk, tetapi tidak berlendir. Sebaliknya, Sou tidak ada suara, tetapi banyak lendir.
Dr. Budi menjelaskan, batuk merupakan refleks otot ketika ada benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Tarikan napas tak mendalam akibat ginjal yang dilambangkan dengan air, tak dapat bekerja sama dengan paru-paru, yang dilambangkan dengan logam.

“Logam kering karena air tak lagi membasahinya. Seakan-akan logam kekurangan kekuatan untuk menarik oksigen. Dengan dikuatkannya ginjal, paru-paru bisa bekerja normal. Ginjal sebenarnya yang menarik oksigen hingga ke dalam organ paru. Dalam hal ini, ginjal meringankan kerja paru-paru,” katanya.

Ramuan bubuk kadal diyakini mampu mengeluarkan lendir, membuat suara batuk tak terdengar lagi, dan tarikan napas semakin panjang. Bubuk kadal juga baik bagi penderita TBC, yang batuknya sudah berkepanjangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com