Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Orang Positif Flu Burung di Tangerang

Kompas.com - 23/01/2008, 20:54 WIB

TANGERANG, RABU - Di Tangerang, GR (30), warga Kampung Bansing, Kota Tangerang, Banten, dinyatakan positif terinfeksi virus flu burung. Ini berarti total jumlah kasus positif flu burung di Indonesia mencapai 120 orang, dan 97.

”Angka kematian karena flu burung 80,8 persen,” kata Kepala Bidang Pendapat Umum dan Berita Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan Sumardi. GR dinyatakan positif terinfeksi flu burung, Selasa (22/1), dari pemeriksaan reaksi rantai polimerasi oleh Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes dan Laboratorium Biologi Molekuler Eijkman.

Ia mulai sakit 14 Januari 2008 dengan gejala demam, batuk, sesak napas, dan radang paru. Penderita masuk Rumah Sakit Honoris Tangerang, 18 Januari, dan dua hari kemudian GR dirujuk ke RS Persahabatan, Jakarta Timur. GR kini masih dirawat intensif di ruang isolasi flu burung RS tersebut.

Terduga di Garut
Sementara itu, tiga pasien dari Kampung Cireundeu, Desa Oblong, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, terduga terinfeksi virus flu burung dirawat di ruang isolasi RSU dr Slamet Garut mulai Senin pukul 02.45. Mereka adalah Syaiful (13), Ikhsan (5), dan M Sanif (6 bulan).

Dengan demikian, menurut Penanggung Jawab Ruang Isolasi RSU dr Slamet Garut, Wawan Sumiarsa, sejak Maret 2006 hingga sekarang sudah ada 45 pasien terduga flu burung masuk ruang isolasi. Lima di antaranya positif dan meninggal, satu orang positif dan masih hidup.

Sebelum dilarikan ke rumah sakit karena panas, Ikhsan sempat dirawat di Puskesmas Peundeuy dan diberi tamiflu. Namun, karena memiliki gejala mirip flu burung, akhirnya ia dibawa ke RSU dr Slamet Garut bersama Sanif dan Syaiful yang juga menderita panas.

Camat Peundeuy, Rosidin, mengatakan, selain ketiga pasien itu, Selasa pukul 11.30, ada 10 warga yang tubuhnya panas dan agak sesak napas dirawat di Puskesmas Peundeuy. Menurut Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Dede Rohmansyah, 10 warga itu hasil penjaringan petugas medis di lapangan untuk mencari kasus baru. Namun, tidak ada yang mengidap gejala seperti sakit flu burung.

Iis Sopiah (35), ibu Sanif, mengatakan, Senin lalu anaknya panas dan batuk-batuk—tak ada kontak dengan unggas.

Sejak 6 Januari, banyak unggas mati di Kecamatan Peundeuy. Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Garut Dida Kardiana Endang mengatakan, ada 1.621 unggas mati di Desa Toblong, Desa Peundeuy, Desa Pangrumasan, dan Desa Purwajaya.

”Hasil pemeriksaan serologis, Senin, semua unggas negatif. Hasil rapid test juga negatif. Tinggal menunggu hasil reaksi rantai polimerasi (PCR) 2-3 hari lagi,” kata Dida. Empat desa itu telah diisolasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com