Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Masa Kecil yang Positif Kurangi Risiko Depresi Remaja

Kompas.com - 30/04/2024, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Studi mengungkapkan bahwa pengalaman positif masa kanak-kanak dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental di kalangan remaja, dengan menurunnya risiko depresi dan kecemasan.

Sebaliknya, pengalaman buruk dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan penting lainnya di masa remaja, seperti yang dilansir dari Medical Daily pada Senin (29/4/2024).

Baca juga: Dampak Pernikahan Dini pada Remaja Putri Tingkatkan Risiko Depresi

Penelitian yang dipimpin oleh Hasina Samji dari Simon Fraser University, Kanada, membuat kesimpulan tersebut setelah mensurvei lebih dari 8.800 pelajar dari Januari hingga Maret 2022 selama gelombang kelima pandemi, masa di mana jumlah kasus harian Covid-19 termasuk tertinggi.

Pesertanya adalah siswa kelas 11 di sekolah British Columbia. Mereka diminta untuk mengingat kembali sejumlah pengalaman positif dan buruk yang mereka alami hingga usia 18 tahun.

Selain itu, para siswa diminta untuk menilai tingkat keparahan gejala depresi dan kecemasan mereka serta menilai kesejahteraan mental dan kepuasan hidup mereka secara keseluruhan.

Baca juga: Menyusui Dapat Turunkan Risiko Depresi Pasca Persalinan

Hasilnya menunjukkan bahwa anak remaja yang mengalami empat atau lebih pengalaman masa kecil yang buruk, empat kali lebih mungkin mengalami depresi dan kepuasan hidup yang rendah.

Mereka tiga kali lebih berisiko mengalami kecemasan dan 30 kali lebih mungkin melakukan percobaan bunuh diri dibandingkan orang yang tidak memiliki pengalaman masa kecil yang buruk.

“Remaja yang tidak memiliki pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan (adverse childhood experiences/ACE) memiliki kesehatan mental dan kesejahteraan yang jauh lebih baik dibandingkan mereka yang memiliki satu atau lebih ACE," kata para peneliti dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Child Abuse & Neglect.

Baca juga: 10 Macam Penyebab Depresi yang Perlu Diwaspadai

Memiliki enam atau lebih pengalaman masa kanak-kanak yang positif (positive childhood experiences/PCE) dikaitkan dengan kesehatan mental dan kesejahteraan yang lebih baik pada remaja dengan dan tanpa ACE.

Jadi menurut studi mereka, PCE secara signifikan memoderasi hubungan antara ACE dan depresi. Ukuran efek PCE lebih besar dibandingkan ACE dalam kaitannya dengan depresi, kesejahteraan mental, dan kepuasan hidup.

“Kita tidak bisa mencegah kesengsaraan yang dialami semua generasi muda. Kita tahu bahwa kesengsaraan menyebabkan banyak dampak buruk di berbagai bidang, baik itu penyakit menular, atau penggunaan narkoba, atau obesitas, atau penyakit jantung," ujar Samji.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Depresi yang Perlu Diketahui

Ia melanjutkam bahwa ketika Anda melihat orang-orang yang telah mengalami empat atau lebih pengalaman buruk di masa kanak-kanak, dibandingkan dengan lebih sedikit atau sama sekali tidak mengalami pengalaman buru, mereka berisiko lebih tinggi mengalami hampir semua dampak buruk kesehatan.

Menurutnya, ada kebutuhan mendesak untuk mengembalikan kembaliÿÿy1 pascapandemi untuk mendukung remaja dan menumbuhkan rasa memiliki komunitas bagi kaum muda.

"Sebagai sistem layanan kesehatan, kami sering kali sangat reaktif. Kaum muda mengatakan kepada kami bahwa kami tunggu sampai mereka krisis baru kita berikan dukungan yang mereka perlukan," kata Samji.

"Saya memang ingin ke hulu dan memikirkan dukungan di tingkat individu, tapi juga dukungan struktural dan sistemik seperti apa yang bisa kita berikan lebih awal,” lanjutnya.

Baca juga: 5 Cara Melawan Depresi Agar Kembali Produktif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com