Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Gunakan Steroid

Kompas.com - 05/02/2008, 01:53 WIB

Menurut Dr. Howard Levy, MD, dari Johns Hopkins Medicine, steroid, khususnya anabolic steroid mengingatkan kita pada banyak kasus doping yang dilakukan atlet entah itu skalanya internasional maupun nasional. Reputasinya yang buruk karena digunakan secara tidak memadai oleh para atlet maupun anak muda membuat obat ini dijauhi.

Fungsinya, pada umumnya dikenal sebagai peningkat massa dan kekuatan otot. Namun sebenarnya bila digunakan secara memadai, di bawah pengawasan dokter, kortikosteroid, yang berbeda dengan anabolic steroid tapi masih bersaudara merupakan obat yang cukup ampuh dalam mengatasi peradangan dan mengurangi rasa nyeri.

Kerapkali, jenis penyakit seperti rematoid arthritis dan penyakit otoimun lain menyebabkan peradangan dan menjadi sumber nyeri. Dalam hal ini, steroid ternyata dapat digunakan untuk mengurangi nyeri.

Peradangan juga kerap muncul pada jenis tipe nyeri lain seperti nyeri yang menyerang secara intens, nyeri pinggang bawah pada mereka yang duduk terlalu lama. Kadang-kadang nyeri yang terjadi akibat berlebihnya penggunaan organ tertentu atau juga sering tidak diketahui akibat apa nyeri tersebut.

Disamping kemampuannya dalam meredakan nyeri, steroid juga bekerja langsung pada kimiawi otak untuk meningkatkan mood dan mengurangi sensasi nyeri. Karena itu, meski tidak mengalami peradangan, steroid dapat dengan cepat membuat Anda nyaman, dalam hitungan menit atau jam.

Untuk mengontrol nyeri, dua jenis steroid yang kerap digunakan biasanya dalam bentuk per oral atau diminum dan injeksi. Sediaan per oral ini biasanya akan berpengaruh di seluruh tubuh (terapi sistemik) sementara injeksi hanya bersifat lokal (terapi lokal). Terapi sistemik dapat dilakukan di rumah. Tentu saja Anda hanya bisa mendapatkannya bila ada resep dari dokter.

Pengobatan jangka pendek dilakukan untuk mengatasi nyeri yang menyerang secara berkala. Terapi lokal biasanya cocok untuk kasus ini. Biasanya membutuhkan jarum agar obat dapat digunakan tepat sasaran. Sementara pengobatan jangka panjang digunakan untuk jenis nyeri kronis.

Source: Johns Hopkins Medical Center

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com