KOMPAS.com - Sebuah studi internasional berskala besar yang dilakukan oleh para peneliti di University of Queensland (UQ) menemukan bahwa orang dengan penyakit mental parah memiliki kemungkinan empat kali lebih besar untuk memiliki dua atau lebih kondisi kesehatan fisik kronis.
Penyakit mental yang tergolong parah di antaranya skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan gangguan depresi mayor.
Baca juga: Cara Mengatasi Overthinking yang Berdampak pada Fisik dan Mental
Melansir News Medical pada Selasa (30/4/2024), penulis utama penelitian dan mahasiswa PhD Fakultas Kedokteran UQ Sean Halstead mengatakan orang yang hidup dengan penyakit mental yang parah terus menghadapi kesenjangan kesehatan yang signifikan dibandingkan dengan masyarakat umum, khususnya mereka yang berusia di bawah 40 tahun.
“Tinjauan ini bertujuan untuk menghitung seberapa umum multimorbiditas, atau adanya dua atau lebih kondisi kesehatan kronis, antara orang yang hidup dengan dan tanpa penyakit mental parah,” kata Dr Halstead.
Secara keseluruhan, para peneliti dari penelitian yang dipublikasikan di Lancet Psychiatry menemukan orang dengan penyakit mental parah dua kali lebih mungkin memiliki dua atau lebih kondisi kesehatan fisik kronis.
“Kesenjangan ini bahkan lebih besar pada populasi muda yang menderita penyakit mental, dengan orang di bawah 40 tahun empat kali lebih mungkin menderita multimorbiditas fisik,” ujar Dr Halstead.
Baca juga: Macam-macam Penyakit Mental Terkait Otak Kelebihan Dopamin
Diungkapkan juga bahwa orang dengan penyakit mental berat juga sering mengalami kondisi kejiwaan tambahan yang menambah kompleksitas kesehatannya.
“Kami menemukan 1 dari 7 orang dengan penyakit mental parah juga memiliki dua atau lebih kondisi kejiwaan tambahan,” ucap Dr Halstead.
Penyakit-penyakit ini mengurangi harapan hidup rata-rata 10 hingga 20 tahun, yang didorong oleh tantangan kesehatan fisik dan psikologis yang signifikan, yang dihadapi oleh orang-orang dengan penyakit mental parah.
Psikiater dan peneliti UQ Profesor Dan Siskind mengatakan hasil penelitian menunjukkan populasi ini menghadapi beban penyakit kronis yang lebih tinggi, baik penyakit fisik maupun mental, pada usia yang lebih muda.
Kajian ini dilakukan di UQ dan melibatkan peneliti dari University of Copenhagen di Denmark, Oxford University, Manchester University dan Kings College London.
Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Penyakit Mental yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.