Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalium Atur Keseimbangan Elektrolit Tubuh

Kompas.com - 07/07/2008, 22:03 WIB

Mudah lelah
Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali. Kondisi yang lebih berat dapat mengakibatkan kelemahan fungsi otot dan tubuh mudah lelah. Kelemahan otot biasanya terjadi pada otot kaki dan tangan, tetapi kadang juga mengenai otot mata, otot pernapasan, dan otot untuk menelan. Kedua keadaan terakhir ini dapat berakibat fatal. Kondisi lemah otot ini dialami Rianti, yang sering kram di kaki jika terlalu banyak beraktivitas. “Pernah sampai lumpuh,” kata gadis 24 tahun ini.

Oleh dokter ia disarankan banyak makan pisang. “Sekarang aku tak bisa jauh dari pisang,” ujarnya. Pada kondisi hipokalemia parah, sistem saraf juga mengalami gangguan dalam mengantarkan rangsangan. “Yang lebih parah, meskipun jarang terjadi, hipokalemia dapat menyebabkan masalah serius seperti detak jantung tak beraturan hingga berhentinya detak jantung,” imbuh Dr. Samuel.

Beberapa penelitian menyebutkan, orang yang kekurangan potasium lebih berisiko terkena penyakit hipertensi, yang merupakan faktor pemicu penyakit jantung dan stroke. Kurang asupan kalium mudah digantikan dengan mengonsumsi makanan sumber kalium atau garam kalium (kalium klorida) dengan cara ditelan (oral). Pengobatan oral ini lebih mudah, tetapi karena kalium dapat mengiritasi saluran pencernaan, hanya diberikan dalam dosis kecil. Pemberian 40-60 mEq dapat menaikkan kadar kalium sebesar 1-1,5 mEq/L, sedangkan 135-160 mEq dapat menaikkan kalium 2,5-3,5 mEq/L.

Pada hipokalemia berat, kalium bisa diberikan secara intravena. Hal ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan hanya di rumah sakit, untuk menghindari kenaikan kadar kalium yang terlalu tinggi. Konsentrasi kalium dalam darah orang dengan hipokalemia berat ini mesti diperiksa ulang secara periodik. Bila kondisi membaik, jenis pengobatan dapat diubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com