Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Produk Pelangsing, Diet, atau Berolahraga?

Kompas.com - 26/10/2008, 18:54 WIB

SELAMA pemeo ”cantik itu langsing” masih diyakini mereka yang ingin tampil cantik, selama itu pula berbagai jenis alat atau obat pelangsing akan terus ditawarkan.

Bagi orang dengan berat badan berlebih atau bahkan hingga obesitas, tawaran produk pelangsing jelas menggiurkan. Berseberangan dengan itu, kampanye gaya hidup sehat dengan berolahraga juga terus didengungkan.

Berbagai produk pelangsing kemudian menawarkan jaminan kesehatan. Slogan cantik yang langsing lantas ditambah dengan langsing yang sehat. Sangat masuk akal. Produk pelangsingan badan biasanya menawarkan upaya penghancuran racun dalam tubuh, selulit atau lemak di bawah kulit, dan selanjutnya pembentukan lekuk tubuh.

Pelangsingan tubuh dengan alat getar dan inframerah juga banyak ditawarkan, seperti produk yang dipakai Wati (35), karyawati swasta warga Duren Sawit, Jakarta Timur. ”Saya diberi suami sepekan lalu. Alat ini selain untuk program pelangsingan badan juga untuk terapi serta semacam pijat refleksi,” jelas Wati.

Untuk program pelangsingan tubuh, kata Wati, alat itu memiliki indikator pelepasan kalori. ”Setelah bagian tubuh kita, mulai kaki hingga perut, diletakkan di alat itu, tinggal pencet, nanti alat akan bergetar dan memancarkan inframerah,” papar dia.

Barangkali, tidak ada salahnya mencoba berbagai produk pelangsing selama tidak cekak kantong. Namun, menurut ahli fisiologi olahraga yang juga dosen Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ermita I Ilyas, secara ilmiah sulit dijelaskan cara-cara mekanik dapat mengurangi lemak tubuh. Pengurangan lemak membutuhkan reaksi kimia panjang dan proses ini memerlukan enzim-enzim yang diregulasi hormon-hormon tertentu.

Olahraga

Pandangan soal tubuh langsing memang sebaiknya dikaitkan dengan gagasan soal badan sehat. Olahraga menjadi satu hal terpenting. Anjuran berolahraga memang sangat kerap dilontarkan. Saking kerapnya, orang sampai bosan mendengar. Butuh waktu berapa lama untuk mengubah tubuh gembrot menjadi langsing?

Ermita kembali mengingatkan, olahraga sangat penting untuk menurunkan berat badan. Selain dapat mengurangi jumlah lemak tubuh, olahraga juga meningkatkan masa tubuh dan mengencangkan otot. Pada saat berolahraga aerobik, hormon katekolamin akan dilepaskan dan hormon ini akan merangsang terjadinya pemecahan simpanan karbohidrat (glikogen) di otot.

Olahraga juga meningkatkan efisiensi dan kemampuan jantung, paru, pembuluh darah, serta mengontrol kadar gula darah melalui perbaikan sensitivitas reseptor insulin. Dengan demikian, olahraga juga baik untuk penderita diabetes melitus, hipertensi, serta mencegah osteoporosis dan memperlambat penurunan daya ingat. Olahraga juga memberi rasa bahagia dan segar sebab dapat meningkatkan produksi hormon endorfin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com