Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panti Pijat Dirampok, Pengelola Disekap

Kompas.com - 10/02/2009, 04:15 WIB

CILINCING, SENIN - Kawanan perampok bersenjatakan pistol, golok, dan celurit, menyasar tempat usaha pijat Sari Asih yang terletak di Jalan Cilincing Raya, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (8/2) malam. Perampok yang berjumlah enam orang itu menggondol tiga handphone, perhiasan emas 23 karat seberat 250 gram, dan uang Rp 25 juta.

Guna memuluskan aksinya, mereka lebih dulu menyekap pengelola tempat usaha, Nyai (43), dan tiga pemijat, yaitu Ayu (40), Ny Nara (35), serta anak laki-laki Nara, Tata (20). Ketika ditemui, Senin (9/2), Nyai mengaku masih lelah dan mengantuk. 

Alasannya, dia telah menjalani pemeriksaan dari pukul 12.00 hingga pukul 05.00. Perempuan asal Bogor itu mengatakan, pada saat perampok datang dia sedang tidur di kamarnya.

"Tahu-tahu saya ditodong pisau. Sementara yang lainnya megang celurit sama golok," katanya. 

Kawanan penjahat itu langsung mengacak-acak lemari di kamar Nyai. Di kamar itu mereka mendapati uang, perhiasan, dan mengambil dua handphone milik Nyai.

Saat kejadian, Ayu tidur di sofa ruang tamu. Ketika kedatangan dua orang pria dia kaget.

Namun, dia menyambut kedua pria itu seperti kepada tamu umumnya. "Saya tawari minum, tapi mereka enggak mau," katanya.

Hanya selang beberapa menit, datang empat pria lagi dan mereka langsung menuju kamar. Saat itu Ayu sudah ditodong pistol oleh pria yang datang terdahulu. Lalu bandit itu melakban mulut Ayu dan mengikat tangan pemijat ini.

Ayu digiring ke kamar pijat. Berbarengan dengan itu Ny Tara, Tata, dan Yuyun yang sedang menonton
televisi diancam dengan golok.

Mulut ketiganya pun dilakban dan tangan mereka diikat. Setelah menguras barang berharga, kawanan bandit yang mengendarai mobil Kijang kapsul itu pun kabur di tengah hujan deras.

Ditemui Senin (9/2), Nyai masih terlihat shock. Janda dua anak itu menduga, salah satu perampok kerap bertamu di tempatnya. Sebab, orang itu menutup separuh wajahnya dengan kain dan memakai topi.

Menurut Nyai, dia maupun para pegawainya tidak berani berteriak meminta tolong. "Soalnya, nyawa kami semua terancam," katanya.

Kanit Reskrim Polsektro Cilincing, Iptu Basroni, ketika dimintai konfirmasi menjelaskan, pihaknya telah meminta keterangan dari lima saksi korban. Selain menyita lakban, polisi juga menyita magasin peluru mainan.

"Para pelaku memakai pistol mainan," kata Basroni. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com