Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi yang Diperlukan Sebelum Berangkat Umrah 2024

Kompas.com - 09/05/2024, 15:04 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Agar ibadah umrah berjalan dengan baik berbagai persiapan perlu dilakukan, termasuk kebugaran dan kesehatan. Melakukan sejumlah vaksinasi yang disyaratkan pemerintah Arab Saudi menjadi hal yang penting sebab ada sejumlah risiko infeksi penyakit di sana.  

Ribuan orang dari berbagai negara yang berkumpul di satu tempat yang sama akan meningkatkan risiko tersebarnya penyakit menular, salah satunya adalah meningitis.

Penyakit meningitis yang masih menjadi penyakit endemik di negara Arab Saudi serta negara sub-Sahara Afrika. 

“Sebelum berangkat ke Tanah Suci, jemaah haji maupun umrah Indonesia 2024 disarankan suntik vaksin meningitis, influenza, Covid-19, dan pneumonia. Hal ini penting untuk menjaga agar jemaah tetap sehat dan mencegah terjadinya penyakit menular,” jelas Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia, Dr. Syarief Hasan Lutfie dalam media diskusi yang diadakan oleh PT.Kalbe Farma di Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: Kemenag: Masyarakat Jangan Tergiur Umrah Murah

Meningitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang tinggi.

Selain itu, tingkat pembawa penyakit ini di Mekkah mencapai 80 persen dan bisa menyebar saat orang tersebut pulang ke daerah asalnya. Dengan mendapatkan vaksin meningitis, jemaah haji bisa terlindungi dari penyakit infeksi ini selama 3 tahun.

“Pemberian vaksin ini wajib diberikan untuk yang jamaah berumur lebih dari 1 tahun dari seluruh negara, termasuk Indonesia,” tambahnya.

Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia, Dr. Syarief Hasan Lutfie dalam media diskusi yang diadakan oleh Kalbe Farma di Jakarta, Rabu (8/5/2024)Rini Agustin Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia, Dr. Syarief Hasan Lutfie dalam media diskusi yang diadakan oleh Kalbe Farma di Jakarta, Rabu (8/5/2024)

Dokter spesialis anak konsultan neurologi Setyo Handryastuti menyatakan anak yang diajak umrah juga wajib divaksin meningitis. Risiko penularan meningitis harus menjadi perhatian karena penularan meningitis pada anak bisa berakibat fatal.

"Anak-anak yang hendak pergi umrah perlu mendapatkan perlindungan melalui vaksin meningokokus setidaknya sebelum dua minggu keberangkatan," kata dr.Setyo di acara yang sama.

Baca juga: Tanda-tanda Meningitis pada Bayi yang Harus Diwaspadai Orangtua

Vaksin Covid dan Flu

Selain meningitis, dr. Syarief juga mengatakan vaksin Covid-19 masuk ke dalam aturan wajib vaksin bagi jemaah haji dan umrah dari seluruh dunia yang sudah berusia 12 tahun ke atas.

Jemaah haji dan umrah juga dianjurkan untuk suntik vaksin influenza musiman dan pneumonia. Sebab, selama ini sering terjadi kasus pneumonia pada jemaah haji.

“Selain flu biasa, ada juga jenis flu yang sifatnya musiman dan bisa jadi mematikan, salah satunya adalah flu burung dan flu babi. Pemberian vaksin ini berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis virus yang menyebabkan penyakit,” jelasnya.

Vaksin influenza musiman ini dianjurkan untuk jemaah haji sebagai perlindungan tambahan khususnya bagi wanita hamil, anak-anak di bawah 5 tahun, lansia, dan jemaah dengan riwayat medis penyakit kronis.

Selain empat vaksin tersebut, bagi jemaah asal Indonesia, terdapat dua vaksin tambahan yang dianjurkan sebelum memasuki Arab Saudi. Dua vaksin tersebut adalah vaksin polio dan vaksin pencegah virus zika dan demam berdarah.

Ibadah umrah adalah ibadah yang memerlukan fisik kuat, dengan dilakukannya upaya preventif melalui vaksinasi, harapannya ibadah umrah berjalan aman, nyaman, dan sehat hingga jemaah kembali ke tanah air,” tuturnya.

Baca juga: 5 Risiko Masalah Kesehatan Saat Haji yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau