Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Konsumsi Tinggi Garam Tingkatkan 40 Persen Risiko Kanker Perut

Kompas.com - 09/05/2024, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Studi ilmiah membuktikan hubungan antara konsumsi tinggi garam dengan kanker perut.

Melansir News Medical pada Rabu (8/5/2024), sebuah studi jangka panjang dilakukan oleh MedUni Vienna untuk pertama kalinya mengungkapkan risiko kanker perut dari kebiasaan makan makanan tinggi garam.

Baca juga: Manfaat Penderita Gagal Jantung Mengurangi Garam

Analisis studi yang diterbitkan dalam jurnal spesialis "Gastric Cancer" menunjukkan bahwa orang yang sering menambahkan garam ke dalam makanannya memiliki kemungkinan 40 persen lebih besar terkena kanker perut dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi garam saat makan.

Data dari lebih dari 470.000 orang dewasa dari studi kohort skala besar di Inggris "UK-Biobank" dianalisis.

Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah "Seberapa sering Anda menambahkan garam pada makanan?"

Kemudian, jawaban mereka dikumpulkan melalui kuesioner antara tahun 2006 dan 2010.

Baca juga: 7 Efek Samping Makan Garam Berlebihan

Tim peneliti yang dipimpin oleh Selma Kronsteiner-Gicevic dan Tilman Kühn dari MedUni Vienna's Center for Public Health membandingkan hasil survei dengan ekskresi garam dalam urine dan data dari pencatatan kanker nasional.

Hasil penelitian kemudian mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengatakan bahwa mereka selalu atau sering menambahkan garam ke dalam makanan mereka, 39 persen lebih mungkin terkena kanker perut selama periode pengamatan, sekitar 11 tahun, dibandingkan mereka yang tidak pernah atau jarang menambahkan sedikit garam ke dalam makanan mereka.

“Hasil kami juga sesuai dengan pertimbangan faktor demografi, sosioekonomi, dan gaya hidup, serta valid untuk penyakit penyerta yang ada,” kata penulis utama Selma Kronsteiner-Gicevic.

Baca juga: 6 Manfaat Garam bagi Kesehatan yang Penting Diketahui

Kanker perut semakin banyak menyerang kaum muda

Dalam daftar jenis kanker terbanyak di dunia, kanker perut menempati urutan kelima.

Risiko penyakit tumor ini meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi statistik terbaru memberikan gambaran yang mengkhawatirkan tentang peningkatan jumlah orang dewasa di bawah usia 50 tahun.

Faktor risiko kanker perut termasuk konsumsi tembakau dan alkohol, infeksi Helicobacter pylori, kelebihan berat badan dan obesitas.

Fakta bahwa pola makan yang sangat asin meningkatkan risiko kanker perut, sebelumnya telah dibuktikan dalam penelitian terhadap kelompok populasi Asia.

Di negara-negara Asia, populer makanan asin. Orang-orang sering mengonsumsi makanan yang diawetkan dengan garam, ikan yang sangat asin, atau bumbu, dan saus yang sangat asin.

“Melalui penelitian kami, kami ingin meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari konsumsi garam yang sangat tinggi dan memberikan dasar bagi langkah-langkah untuk mencegah kanker perut,” ujar pemimpin studi Tilman Kühn.

Baca juga: 9 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Garam yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau