Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas! Gendam Tanpa Sentuhan Akan Sedot Uang Anda

Kompas.com - 14/05/2009, 08:40 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Waspada! Komplotan tukang gendam kembali muncul dan terus mencari mangsa. Ini dialami oleh Kaberia Nainggolan (59), warga Perum Grya Shanta, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, yang kehilangan uang Rp 280 juta akibat terkena gendam yang dilancarkan pelaku.

Peristiwa ini bermula saat Kaberia hendak membayar tagihan telepon di Plaza Telkom, Jl Ahmad Yani, Blimbing. Belum masuk ke kantor untuk melakukan pembayaran, ibu lima anak dan enam cucu ini dihampiri pria muda yang mengaku warga negara Singapura.

Dengan gaya bicara logat Melayu, pelaku mengatakan ingin menukar uang dollar Singapura yang dimilikinya dengan rupiah. Pelaku meminta Kaberia mengantarnya ke bank atau money changer sembari menunjukkan uang dollar Singapura yang dibawanya. "Dia beralasan butuh uang cepat untuk disumbangkan ke panti asuhan di kota Malang,” kata Kaberia, Rabu (13/5).

Kaberia, distributor sembako di Malang dan di Gresik, menolak meski akhirnya tanpa sadar menurut saat diajak masuk ke mobil Kijang warna gold yang dibawa pelaku.

Pelaku kemudian meminta Kaberia kembali ke rumah untuk mengambil uang tunai yang dimilikinya sebesar Rp 30 juta, perhiasan, dan juga buku tabungan BCA yang dimiliknya. “Mama sempat bilang ada orang Singapura mau menukarkan uang asing dengan rupiah untuk disumbangkan ke panti asuhan, dan dijanjikan ada selisih nilai tukar yang bisa disumbangkan juga atas nama mama,” terang Sariman Simbolan Nainggolan (35), anak ketiga Kaberia yang bertemu dengan Kaberia di rumah.

Pelaku lalu mengajak Kaberia ke BCA, Jl Basuki Rahmat, Malang, guna menarik uang Rp 200 juta. Uang sebesar itu plus Rp 30 juta dan sekotak perhiasan seberat 100 gram dijanjikan pelaku ditukar dengan uang 62.000 dollar Singapura. “Uang lembaran seribuan dollar Singapura itu dimasukkan sendiri ke oleh mama dalam amplop, namun sampai rumah ternyata hanya berisi pecahan Rp 1.000 berjumlah 62 lembar,” kata Sariman yang heran karena dari cerita sang mama, pelaku sama sekali tidak menyentuh, menepuk, menyalami, atau melakukan kontak fisik saat memperdaya ibunya.

Peristiwa gemdam ini adalah yang kedua dalam 24 jam terakhir yang terjadi di Malang. Pada hari yang sama, Ch Soekemi (70), warga Jl Platina, Purwantoro, juga kena gendam dan kehilangan uang tunai Rp 18 juta.

Pelakunya diduga sama karena menggunakan mobil Toyota Kijang dan berlogat Melayu. Yang membedakan hanya modusnya. Soekemi digendam dengan umpan jam Rolex palsu. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Malang Ajun Komisaris Polisi Kusworo Wibowo mengatakan, pihaknya terus menyelidiki kasus ini.

Sebelumnya, pada April lalu, Polres Malang berhasil menggulung komplotan tukang gendam berjumlah tiga orang asal Pasuruan yang kerap beroperasi di Kota Malang. “Ada kemungkinan, pelaku ini punya hubungan dengan jaringan tukang gendam yang sebelumnya telah ditangkap. Dan hal ini masih terus kami selidiki,” ucapnya. (why)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com