Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Vs Gigi Berlubang

Kompas.com - 10/07/2009, 11:55 WIB

Hobi menyantap makanan dan minuman manis mengancam kesehatan gigi? Jangan khawatir, dengan trik berikut, Anda tetap bisa menikmati gula sekaligus memiliki gigi yang sehat.

Membatasi konsumsi gula memang tak mudah. Bagaimana tidak, hampir semua makanan khas Indonesia mengandung gula, mulai dari menu utama, seperti gudeg, hingga jajanan khas macam dodol atau bika ambon. Bahkan di beberapa suku berlaku aturan menghidangkan minuman manis bagi tamu merupakan tanda kesejahteraan tuan rumah.

Berdasarkan data dari Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia, jumlah konsumsi gula nasional di Indonesia tahun 2002 tercatat 3,3 juta ton. Pada tahun-tahun berikutnya tingkat konsumsinya terus naik dengan laju 4,2 persen per tahun dan di tahun 2009 diperkirakan mencapai 4,85 juta ton.

Tak heran bila karies gigi (gigi berlubang) diderita oleh 90,5 persen penduduk Indonesia. Penyakit gigi dan mulut juga menempati urutan tertinggi keenam dalam penyakit yang dikeluhkan masyarakat, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001.

Ancaman gigi berlubang memang selalu mengintai para penggemar makanan manis. Menurut drg Tri Erri Astoeti, MKes, dari seluruh jenis gula, sukrosa (gula pasir dan pemanis untuk cokelat, permen, dan kue) adalah yang paling berbahaya. "Sukrosa adalah golongan glukosa yang paling cepat diubah menjadi asam oleh mikroba di mulut yaitu streptococcus mutans," katanya.

Sekitar dua menit setelah gula masuk ke dalam plak gigi, streptococcus mutans akan memproduksi asam yang bisa menurunkan kadar mineral dalam gigi. "Setelah makan makanan manis, kuman tadi akan memproduksi materi yang lengket di gigi yang disebut glucan. Proses ini dapat merusak email pelindung gigi," jelas drg Erri.

Normalnya, kadar keasaman di mulut adalah 7. Namun, konsumsi gula yang berulang kali seperti pada pencandu makanan dan minuman manis dapat membuat pH berada di bawah 5,7 yang merupakan kondisi kritis untuk kerusakan gigi.

Kalau semua menu dan camilan di sekitar kita mengandung gula, mungkinkah menghindari ancaman gigi berlubang? "Bila kita rajin menyikat gigi setelah menyantap makanan manis, karies gigi dapat dicegah," kata Erri.

Menurut dia, menyikat gigi setelah makan berguna untuk mengganti mineral yang lepas akibat gula yang menempel di gigi. "Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride karena sudah terbukti bagus untuk mengembalikan mineral. Bila tak sempat sikat gigi, minimal berkumur dulu dengan air putih," ulasnya.

Menyikat gigi pun sedikitnya dilakukan dua kali sehari, yakni setelah makan dan sebelum tidur. "Sikat seluruh bagian gigi, termasuk gusi dan lidah karena saliva sering menggenang," paparnya.

Agar gigi selalu kuat, konsumsi bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu, keju, atau yoghurt, dan makanan yang mengandung fluoride, seperti ikan asin, rebusan tulang ayam, dan teh. "Tapi minum tehnya tanpa gula," cetus Erri.

Gigi yang telah berlubang sebaiknya segera ditambal. Bila dibiarkan proses pelubangan akan terus berjalan, hingga kuman sampai ke bagian saraf dan pembuluh darah di pangkal gigi atau gusi. Hal ini menyebabkan peradangan sehingga kita merasakan nyeri.

Melalui pembuluh darah, kuman yang bersarang di lubang gigi atau gusi dapat menyebar ke seluruh tubuh dan berkembang biak di organ tubuh lain, seperti mata, ginjal, dan jantung. Maka, sakit gigi bisa menimbulkan keluhan lain, seperti pusing, pegal di leher dan punggung, rasa sakit di mata, atau terganggunya pendengaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspadai Kehamilan Berisiko, Ini Pentingnya Pemeriksaan Prenatal
Waspadai Kehamilan Berisiko, Ini Pentingnya Pemeriksaan Prenatal
Health
Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter
Jenis-jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya, Ini Penjelasan Dokter
Health
Tips Masak Skala Besar agar Tak Picu Keracunan Massal Menurut Pakar
Tips Masak Skala Besar agar Tak Picu Keracunan Massal Menurut Pakar
Health
Mau Gigi Sehat? Pakar IPB Sarankan Obat Kumur yang Tepat
Mau Gigi Sehat? Pakar IPB Sarankan Obat Kumur yang Tepat
Health
Cegah Obesitas Anak, Dokter Sarankan Konsumsi Protein Hewani
Cegah Obesitas Anak, Dokter Sarankan Konsumsi Protein Hewani
Health
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Jemaah Haji Indonesia Diimbau Jaga Kesehatan Jelang Puncak Haji
Health
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Tren Diet Ekstrem #SkinnyTok Viral tapi Berbahaya untuk Remaja
Health
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Belajar dari Joe Biden, Ketahui Di mana Saja Kanker Prostat Bisa Menyebar
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab Meninggal akibat Stroke, Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakitnya…
Health
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Mengenal 6 Manfaat Pepaya untuk Kesehatan, Termasuk Mencerahkan Kulit
Health
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, Meninggal Dunia karena Stroke, Ini Penjelasan Penyakitnya…
Health
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Dari Kasus Joe Biden, Kanker Prostat Bisa Menyebar? Kenali Ini Gejalanya…
Health
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia Usai Alami Stroke, Kenali Gejalanya
Health
Kemenkes Klarifikasi Isu Peretasan PeduliLindungi, Ini Penjelasannya
Kemenkes Klarifikasi Isu Peretasan PeduliLindungi, Ini Penjelasannya
Health
Transplantasi Kandung Kemih Pertama di Dunia Berhasil, Harapan Baru Pasien Kanker
Transplantasi Kandung Kemih Pertama di Dunia Berhasil, Harapan Baru Pasien Kanker
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau