Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Virus Influenza Menaklukkan Tamiflu

Kompas.com - 18/09/2009, 09:05 WIB

Mutasi gen ”neuraminidase”

Virus influenza bisa berubah menjadi kebal terhadap Tamiflu karena terjadi mutasi pada gen neuraminidase, yaitu gen penyandi protein neuraminidase. Mutasi adalah perubahan basa nukleotida pada molekul DNA atau gen, misalnya, perubahan basa sitosin (C) menjadi basa timin (T). Perubahan basa ini dapat mengakibatkan perubahan sandi genetik yang selanjutnya bisa mengubah residu asam amino dari protein yang disandi.

Gen neuraminidase berukuran 1.362 pasang basa dan menyandi protein neuraminidase, yang terdiri dari 454 residu asam amino. Mutasi C menjadi T pada basa nukleotida yang ke-763 mengubah residu asam amino yang ke-454 pada protein neuraminidase dari histidin menjadi tirosin.

Perubahan ini mengakibatkan tempat penempelan oseltamivir pada protein neuraminidase berubah sehingga oseltamivir tidak lagi bisa terikat pada neuraminidase (lihat Gambar). Akibatnya, aktivitas neuraminidase tidak bisa dihambat dan replikasi virus tidak bisa dihentikan oleh Tamiflu. Mutasi lain yang juga dilaporkan menimbulkan resistensi terhadap Tamiflu adalah mutasi yang mengubah residu asam amino ke-292 dari arginin menjadi lisin dan yang mengubah residu ke-294 dari asparagin menjadi serin.

Untuk mengantisipasi munculnya mutasi yang berbahaya pada virus influenza, sekuen atau urutan basa nukleotida DNA virus yang sedang berjangkit perlu dianalisis secara rutin. Perubahan gen neuraminidase perlu dipantau guna mengantisipasi berjangkitnya virus yang resisten terhadap Tamiflu. Selain itu, obat antivirus influenza alternatif juga perlu dikembangkan. Pengobatan menggunakan beberapa senyawa dengan cara kerja yang berbeda juga perlu dipertimbangkan.

I Made Artika, Dosen Departemen Biokimia FMIPA IPB Bogor, Peneliti pada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com