Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Sakit Usus Buntu Seperti Apa? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 17/05/2024, 06:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sakit usus buntu atau apendisitis adalah peradangan pada usus buntu (apendiks vermiformis). Lantas, ciri-ciri sakit usus buntu seperti apa?

Dilansir dari Yankes Kemkes, sakit usus buntu ditandai dengan nyeri perut yang berawat dari pusar, kemudian menjalar ke bagian kanan bawah perut.

Untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa sakit usus buntu, simak beberapa gejalanya berikut.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makanan Pedas Bisa Sebabkan Penyakit Usus Buntu?

Ciri-ciri sakit usus buntu seperti apa?

Ciri-ciri sakit usus buntu yaitu nyeri tajam pada perut. Biasanya dimulai dari area pusar atau ulu hati dan menjalar ke bagian kanan bawah perut dan menetap di area tersebut.

Dalam beberapa jam, nyeri akibat sakit usus buntu bisa bertambah parah, terlebih saat ditekan, mengangkat kaki, berjalan, menarik napas dalam, batuk, dan bersin.

Dikutip dari Verywell Health, rasa sakit akibat peradangan pada usus buntu juga dapat disertai dengan perasaan ingin buang air besar (BAB), meski usus kosong.

Selain itu, ada beberapa kondisi kesehatan yang dialami pengidap usus buntu, yaitu:

  • Perut kembung
  • Demam atau kenaikan suhu tubuh
  • Menggigil
  • Kehilangan selera makan
  • Perut terlihat bengkak atau membesar
  • Gangguan pencernaan
  • Mual dan muntah
  • Sembelit atau diare
  • Tidak bisa buang gas atau kentut.

Meski demikian, ada sebagian orang yang mengalami silent appendicitis atau radang usus tanpa gejala yang jelas atau cirinya sulit dikenali.

Biasanya penderita hanya merasakan adanya pembengkakan perut dan merasa tidak enak badan secara keseluruhan.

Padahal, ini merupakan kondisi serius yang bisa meningkatkan risiko pecahnya usus buntu.

Baca juga: 5 Gejala Usus Buntu pada Pria yang Khas

Ketika usus buntu pecah, kuman dan kotoran atau tinja dalam usus dapat memicu infeksi yang akan menyebar ke seluruh rongga perut.

Kelompok orang yang berisiko mengalami silent appendicitis yaitu penerima donor organ, penderita diabetes yang kadar gula darahnya tidak terkontrol, pengguna obat imunopresan, dan individu yang menjalani kemoterapi.

Nah, bagi individu yang mengalami sakit perut intens dan tanda-tanda usus buntu lainnya, dianjurkan segera periksa ke dokter untuk mendapat diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Bagaimana cara mendiagnosis sakit usus buntu?

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, salah satunya dengan menekan area perut yang terasa nyeri.

Radang usus buntu umumnya ditandai dengan nyeri yang makin parah setelah area perut yang ditekan dilepas dengan cepat.

Untuk memastikan diagnosis sakit usus buntu, dokter dapat melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang, termasuk tes darah, tes urine, USG perut, CT Scan atau MRI, pemeriksaan lambung, atau rotgen dada.

Baca juga: 3 Ciri-ciri Usus Buntu Pecah dan Perlu Operasi

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau