Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Psikologis Ibu Bayi Harus Diperhatikan

Kompas.com - 28/10/2009, 22:30 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang meminta pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang untuk memerhatikan kondisi psikologis Dwi Setyowati (34), ibu dari bayi yang diculik. Pihak RSUD harus bertanggung jawab terhadap pemulihan trauma Dwi setelah kehilangan bayinya.

"Ibu bayi tersebut masih trauma. Jangan sampai sudah kehilangan bayi, terus terkena gangguan psikologis juga," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Supriyadi, seusai melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang, Rabu (28/10).

Supriyadi mengatakan, petugas RSUD semestinya mengetahui kondisi sang ibu. Selain itu, RSUD juga harus menjamin biaya perawatan orangtua bayi yang masih shock hingga persoalan selesai.

Dalam kunjungan ke RSUD tersebut, DPRD menemukan lemahnya sistem keamanan sehingga banyak pintu yang tidak terjaga. "Terjadinya kasus penculikan bayi pada Kamis (22/10) lalu tersebut murni kelalaian dari pihak RSUD. Seharusnya Direktur RSUD mau mengundurkan diri, jika masih ada tanggung jawab moral," kata Supri.

Sepekan setelah penculikan, Dwi Setyowati masih terbaring lemas di Kamar Perinatologi 3 Ruangan Kunti RSUD Kota Semarang. Wajahnya terlihat shock dan gelisah. "Kami hanya ingin bayi kami kembali," kata Muhammad Yahron (31), suami Dwi, yang setia menunggui sang istri.

Menurut Yahron, istrinya masih belum mau bicara. Mereka juga belum tahu kapan akan pulang ke rumah karena menginginkan informasi segera soal bayi laki-laki mereka yang diculik. Selain itu, mereka berharap segala biaya pengobatan ini juga ditanggung.

Direktur RSUD Kota Semarang Niken Widyah Hastuti mengatakan, pihak RSUD telah memberikan terapi psikologis terhadap Dwi Setyowati selama tiga hari terakhir untuk memulihkan kondisi kejiwaannya. "Kita akan terus lihat perkembangannya," katanya.

Niken juga menjamin bahwa segala biaya perawatan Dwi Setyowati akan ditanggung RSUD hingga orangtua bayi tersebut keluar dari RSUD. "Yang jelas kami tidak akan bebankan kepada mereka (orangtua bayi)," ucap Niken.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com