Bandung, Kompas - Radang paru akut menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi pada anak di seluruh dunia. Namun, hingga kini hal itu tidak disadari masyarakat karena minimnya perhatian pada penyakit ini.
"Berdasarkan data WHO hampir 2 juta anak mati aklibat radang paru akut. Jumlah ini adalah 1/5 bagian dari 9 juta anak balita yang meninggal di dunia setiap tahunnya," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, di Bandung, Senin (2/11).
Hal ini dikatakannya ketika membuka Simposium Hari Pneumonia Sedunia bertema "Fight Pneumonia-Save a Child" yang digagas Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tjandra mengatakan meski telah menjadi pembunuh nomor satu perhatian masyarakat masih sangat minim terhadap penyakit ini. Perhatian pada radang paru akut lebih rendah dibandingkan penyakit lain seperti AIDS, Flu Burung, atau TBC.
Ia juga mengakui penyakit ini masih terabaikan di Indonesia. Hal itu terlihat dari belum banyaknya perhatian rumah sakit dan sarana kesehatan lainya di Indonesia. Ia berharap hal ini segera menjadi perhatian semua pihak.
"Ada tiga hal yang saat ini menjadi perhatian WHO dan pemerintah Indonesia, yaitu menjamin asupan gizi anak, vaksinasi pada anak, dan pengobatan segera pada penderita," kata Tjandra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.