Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alergi Susu Sapi pada Anak Bisa Dicegah Sejak Dalam Kandungan

Kompas.com - 27/06/2024, 08:45 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alergi merupakan reaksi dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat tertentu. Salah satu alergi yang sering ditemui pada anak-anak adalah alergi susu sapi.

Dokter anak konsultan alergi dan imunologi, Prof. Budi Setiabudiawan menjelaskan, alergi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor keturunan.

Jika salah satu anggota keluarga seperti ayah, ibu, atau saudara kandung memiliki riwayat alergi maka anak tersebut akan berisiko mengalami alergi, meski belum tentu sama jenisnya.

Alergi susu sapi umumnya dialami anak yang mempunyai bakat alergi, yang disebut atopik, dimana bakat tersebut diturunkan secara genetik oleh salah satu atau kedua orangtua," ujar Prof.Budi dalam webinar dengan tema ‘Tangani Alergi Susu Sapi pada Anak dengan Cepat dan Tepat’ yang diselenggarakan oleh Nutricia pada Selasa (25/6/2024).

Orangtua yang memiliki riwayat alergi sebenarnya bisa melakukan pencegahan sedini mungkin untuk mengurangi risiko anak memiliki alergi. Pencegahan ini bahkan dapat dilakukan sejak masa kehamilan.

Baca juga: Kenali Gejala Alergi Susu Sapi pada Anak

"Kita dapat melakukan pencegahan pada anak-anak yang punya bakat alergi di kemudian hari sejak masa kehamilan, selama masa menyusui, dan setelah anak mendapat makanan tambahan pada umur 6 bulan (MPASI)," ujar Prof. Budi menjelaskan.

Rekomendasi terdahulu menyebut, ibu hamil yang punya riwayat alergi menu makanannya dibatasi, seperti tidak boleh menyantap udang dan sebagainya, sekarang anjurakan ini tidak berlaku lagi.

"Kalau sekarang rekomendasi terbaru ibu hamil boleh makan apa saja tidak ada pantangan. Selama ibu tidak ada alergi terhadap makanan apapun," jelasnya.

Kemudian, saat bayi sudah lahir, maka berikan ASI eksklusif selama enam bulan. Walau anak punya bakat alergi, ibu menyusui tidak perlu berpantang makanan selama ibu tidak punya alergi terhadap jenis makanan tersebut.

Namun pada kasus tertentu bayi tidak bisa menerima ASI, maka Prof. Budi menyarankan untuk diberi susu formula seperti hidrolisat parsial.

Apabila gejala alergi sudah muncul, bayi dapat diberikan susu khusus yang tidak mengandung protein susu sapi seperti susu kedelai atau soya.

Baca juga: Mengapa Alergi Memburuk di Malam Hari

Saat memasuki usia 6 bulan dan mulai mendapat makanan, bayi juga harus dikenalkan pada berbagai jenis makanan.

“Kemudian pada waktu umur 6 bulan, bayi diberikan makanan MPASI, anak diperkenalkan dengan berbagai jenis makanan, dari mulai seafood, kacang-kacangan, telur sudah boleh, hanya konsistensinya perlu diperhatikan,” paparnya.

Lebih lanjut, Prof. Budi juga menekankan kepada orangtua untuk menjaga lingkungan tempat tinggal sang anak agar terhindar dari paparan asap rokok.

“Lingkungan hidupnya diperhatikan, hindari jangan sampai di sekitar lingkungannya ada yang merokok, baik perokok pasif maupun aktif. Jadi, itu yang harus dilakukan untuk mencegah supaya nanti tidak muncul penyakit alergi pada anak-anak,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com