Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduh... PDI Perjuangan Terjepit

Kompas.com - 04/12/2009, 16:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memimpin Panitia Angket Century semakin kecil. Dalam rapat perdana Panitia Angket Century yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, Jumat (4/12) di DPR RI, sebagian besar fraksi menghendaki pemilihan pimpinan Panitia Angket Century dilakukan musyawarah mufakat dengan mengedepankan asas proporsionalitas.

Hanya dua fraksi kecil yang menghendaki agar pimpinan Panitia Angket Century diberikan kepada fraksi yang sejak awal bekerja keras memperjuangkan usulan hak angket atas kasus dana talangan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun.

Berikut adalah pandangan fraksi-fraksi:

Anas Urbaningrum dari Partai Demokrat: "Tatib adalah aturan main yang kita sepakati. musyawarah mufakat dengan asas proporsionalitas atas penetapan pemilihan pimpinan jadi pegangan kita. Dalam kaitan pimpinan pansus, kami setuju asas proporsionalitas. Apalagi sudah ditetapkan secara definitif dalam tatib."

Ibnu Munzir dari Golkar: "Sebaiknya bekerja dalam koridor aturan. Kita tetapkan pimpinan berdasarkan asas proporsionalitas."

Eva Kusuma Sundari dari PDI Perjuangan: "Pimpinan sebaiknya berasal dari yang bekerja dan berkeringat. Kami harap ini jadi konsideran. Kami berharap Parlemen mengurangi hal-hal yang bersifat prosedural."

Tjatur Sapto Edi dari PAN: "Yang diutamakan mufakat, baru proporsional. Jadi saya berharap bisa bermufakat dulu. Kalaupun proporsional, ini jadi catatatn untuk pansus-pansus berikutnya."

Romy dari PPP: "Kami setuju asas proporsionalitas."

Mu'awanah dari PKB: "Kamisetuju musyawarah mufakat dengan asas proporsionalitas. Dimulai dari fraksi yang terbesar hingga terkecil."

Ahmad Mujani dari Gerindra: "Kami setuju musyawarah mufakat. Kalaupun proporsionalitas, proporsionalitas hendaknya dilihat dari sisi pandang dari pihak yang paling berkeringat hingga yang paling tidak berkeringat. Kasus Bank Century dapat perhatian luas dari masyarakat. Karena itu kita semua seyogyanya harus memahami bahwa ini amanat yang diamanahkan ke DPR. Keberhasilan ini bisa memberikan citra positif."

Akbar Faizal dari Hanura: "Asas proporsionalitas tidak menyenangkan kami sejak awal. Proporsionalitas dilihat dari sudut pandang lain, dari yang paling berjuang hingga ke yang paling tidak berjuang. Akan elok lembaga ini berikan peluang yang sejak awal berdarah-darah sampai lolos di paripurna."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com