Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemburu atau Iri pada Anak?

Kompas.com - 15/03/2010, 06:39 WIB

Dari penjelasan di atas, ibu dapat merenungkan kembali apakah itu yang ibu rasakan dalam memerhatikan tindak-tanduk suami kepada anak-anak. Menurut saya, ibu tidak menganggap anak-anak sebagai saingan bukan? Ada atau tanpa anak-anak, suami akan tetap bersikap dan berperilaku sama terhadap ibu.

Kemudian, ibu juga sama-sama saling menyayangi anak-anak dan tidak melihat mereka sebagai sosok pembanding yang punya ciri yang ibu inginkan. Mungkin ibu justru lega dan senang melihat keakraban hubungan antara ayah dan anak, serta dapat mengurangi keraguan apakah suami kurang peduli pada anggota keluarganya sendiri.

Tidak ekspresif/romantis

Dari cerita ibu, sebenarnya tak ada tingkah laku lain yang kurang terpuji dari pasangan dalam perannya sebagai ayah maupun suami. Hal itu sebenarnya sudah membuktikan secara jelas betapa ia sayang dan peduli pada ibu sekeluarga. Hanya, ia memang sulit (tidak terbiasa) mengucapkan kata cinta atau pujian secara langsung kepada ibu, sebagai sesama orang dewasa.

Banyak laki-laki dalam budaya kita tidak terbiasa untuk mengekspresikan perasaan terdalamnya kepada orang lain. Mungkin memang berbeda dengan pengalaman di keluarga asal ibu yang lebih spontan. Ibu juga tipe seorang yang romantis, tidak demikian dengan suami. Hal-hal yang ibu tonton dalam film, sesuatu yang sering berlebihan ditampilkannya, makin menambah ketidakpuasan akan tindakan suami yang satu ini.

Jika dengan anak, dia lebih ekspresif mengutarakan perasaan sayangnya, secara logika memang lebih mudah karena mereka adalah buah dari kasih Anda berdua dan mereka masih kecil. Justru suami mampu menampilkan naluri kebapakannya dengan baik.

Cegah Saling Berhitung

Hal lain yang penting juga diperhatikan dalam membina hubungan perkawinan adalah tidak saling menghitung atau membandingkan apa yang telah kita peroleh dan telah kita berikan kepada pasangan. Jika itu dilakukan, justru dapat memperuncing masalah dan menambah ketidakpuasan.

Kita perlu melatih untuk memberikan secara tulus apa pun yang dapat kita berikan, sesuai dengan pribadi kita, kepada pasangan dan tidak menuntut adanya balasan yang ”sama” persis dengan yang telah kita berikan kepadanya. Kita hanya dapat berupaya agar keinginan kita bisa lebih tercapai. Dalam hal ini, apakah ibu sudah mengupayakan menyampaikan pesan kepada suami bahwa ibu juga senang dikatakan cantik atau pintar tanpa menyalahkan dia? Salam bahagia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com