Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Kecanduan Seks

Kompas.com - 01/05/2010, 20:36 WIB

1.    Merasakan bahwa perilaku Anda tidak terkendali.
2.    Sadar bisa muncul akibat yang parah bila Anda terus berlanjut dengan perilaku itu.
3.    Merasa tak sanggup menghentikan perilaku Anda meski sadar akan akibatnya.
4.    Tetap memburu kegiatan yang destruktif dan/atau berisiko tinggi itu.
5.    Terus berharap akan menghentikan atau mengendalikan apa yang Anda lakukan dan bertindak aktif untuk membatasi kegiatan berbahaya yang Anda lakukan.
6.    Menggunakan fantasi-fantasi seksual sebagai cara untuk mengatasi perasaan atau situasi sulit.
7.    Butuh ngeseks terus-menerus agar selalu merasa nikmat.
8.    Menderita akibat perasaan yang terus bergejolak di seputar kegiatan seks.
9.    Menghabiskan banyak waktu guna merencanakan, melakukan, atau menyesali dan melakukan lagi kegiatan seksual.
10.    Mengabaikan kegiatan sosial, kegiatan kantoran, dan kegiatan rekreasional yang penting demi seks.

Perlu mengakui

Bila Anda melihat ada salah satu dari tanda-tanda di atas yang terdapat dalam perilaku Anda, langkah terpenting yang dapat dilakukan adalah mengakui bahwa kecanduan seksual adalah suatu problem yang nyata dan tidak bisa hilang begitu saja atau akan hilang dengan sendirinya. Anda harus memilih sikap bertanggung jawab secara pribadi demi pulihnya gangguan yang bisa jadi sedang Anda alami.

Umumnya pengidap gangguan seks memang merasa kesulitan untuk mengubah sendiri perilaku mereka. Namun, setidaknya sedikit demi sedikit Anda harus mampu meminimalisasi perilaku sebagaimana tergambar pada tanda-tanda di atas meski kadang siklus datangnya dorongan untuk mengulangi perbuatan terlalu kuat untuk dilawan. Seorang terapis profesional dapat membantu Anda untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi dan mendorong Anda mengambil langkah untuk berubah menuju ke gaya hidup seksual yang lebih sehat.

Sebaliknya, bila Anda menduga bahwa pasangan hidup Anda adalah penderita kecanduan seks, sudah seharusnya Anda membantu untuk mengubah perilaku tersebut. Sikap mental yang perlu Anda persiapkan untuk diri sendiri adalah, tak seorang pun akan sembuh dari kecanduan kecuali menerima bahwa mereka mengidap suatu gangguan dan ingin berubah. Karena itu, bantulah memperkuat tekad pasangan Anda yang kecanduan agar semakin kuat kemauannya untuk melakukan perubahan.

Memang repot, menyakitkan, dan membingungkan punya pasangan yang kecanduan seks. Kalau di masyarakat Barat, bahkan tersedia bantuan bagi mereka yang memiliki pasangan pecandu seks. Bantuan itu bisa bersifat pribadi maupun dalam bentuk kelompok pendamping (support group). Nah, meski di sini belum tersedia layanan seperti itu, Anda bisa ngintip-ngintip mencari wawasan, misalnya saja ke Sex Addicts Anonymous, situs internasional yang menyediakan informasi bantuan dari Inggris di www.saa-recovery.org atau di British Association of Sexual and Relationship Therapists, yang menawarkan direktori terapis seks pribadi di: www.basrt.org.uk.

Bentuk kecanduan dan akibatnya

Kecanduan seks dapat memperlihatkan berbagai bentuk, tetapi umumnya dikenali dari perilaku yang terasa di luar kendali. Perilaku ini mencakup:

-    Menghabiskan banyak waktu untuk menikmati produk-produk pornografi
-    Masturbasi tak terkendali
-    Ekshibisionisme
-    Voyeurisme
-    Fetishes
-    Seks berisiko tinggi
-    Pelacuran
-    Telepon seks dan ngeseks lewat internet
-    Perselingkuhan
-    Berhubungan seks dengan pasangan yang baru saat itu dikenal

Menurut Dr Carne, survei mengungkapkan akibat dari perilaku kecanduan seks, antara lain:

70 persen mengalami gangguan yang parah dengan pasangan hidupnya
40 persen kehilangan pasangan hidup
27 persen kehilangan peluang dalam karier
40 persen mengalami kehamilan yang tak diinginkan
72 persen terobsesi ingin bunuh diri
17 persen mencoba bunuh diri
68 persen terkena penyakit menular seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com