Pria Pun Mahluk yang Emosional

KOMPAS.com - Dari dulu hingga sekarang, perempuan seringkali dinilai sebagai jender yang lebih emosional. Namun, ternyata penelitian menunjukkan bahwa pria pun sama emosionalnya dengan wanita.

Sebuah penelitian mengatakan, bahwa bayi berkelamin laki-laki lebih reaktif dan ekspresif ketimbang bayi perempuan. Sementara pria dewasa memiliki reaksi emosional yang cukup kuat, namun hanya berlangsung hingga rasa emosi itu akan mulai terlihat. Sebuah riset yang dipublikasikan di Scandinavian Journal of Psychology mengatakan, begitu emosi  mencapai batas kesadaran, atau ketika si pria menyadari bahwa emosinya mulai meledak, ia akan memasang wajah datar kembali dan menahan emosinya.

Semasa kecil, laki-laki akan belajar untuk menyembunyikan emosinya. Karena konon, menunjukkan emosi, menurut kultur, dinilai tidak jantan. Tetapi, menekan emosi agar tidak meledak bisa menimbulkan respons keinginan untuk berkelahi. Reaksi pria yang keras dan melatih menekan emosinya akan membuatnya terlatih untuk menghadapi ancaman, begitu laporan hasil studi yang dilakukan Lund University di Swedia.

Lain lagi dengan masalah merasa sendirian. Tak ada orang yang akan merasa nyaman berada dalam kesendirian dalam waktu lama. Kesendirian lama-kelamaan akan mengikis kesehatan psikologis dan fisik seseorang. Namun, ternyata, menurut Dr. Louann Brizendine, profesor psikologi klinis di University of California, San Fransisco, pria lebih rentan saat menghadapi kesendirian.

Ditengarai, pria lebih sering mencari teman saat mengalami kesendirian. Pria yang hidup bersama wanita dan memiliki hubungan yang stabil dinilai memiliki kesehatan yang lebih baik, hidup lebih lama, dan memiliki hormon yang mengindikasikan penurunan kekhawatiran.

Hidup bersama wanita pun ternyata baik untuk kesuburan pria. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Biology of Reproduction pada tahun 2009 mengatakan, bahwa tingkat kesuburan tikus percobaan berkelamin laki-laki yang hidup berdampingan dengan tikus percobaan berkelamin perempuan memiliki angka yang cukup baik ketimbang tikus berkelamin laki-laki yang hidup sendirian.