4. Mencuri Pencurian biasanya dimotivasi oleh kebutuhan. Tapi untuk kleptomania sensasi tindakan mencuri dapat memotivasi mereka untuk melakukan nya lagi. Dalam sebuah penelitian terhadap 43.000 orang ditemukan 11 persen mengakui telah mengutil setidaknya sekali.
Dalam sebuah penelitian pada tahun 2009, peserta diberikan placebo atau obat naltrexone - dikenal untuk mengekang kecenderungan kecanduan terhadap alkohol, narkoba dan perjudian. Naltrexone membatasi efek kebiasaan yang biasa disebut zat opiat endogen yang memicu rasa senang di otak ketika mencuri.
"Obat ini mengurangi dorongan untuk mencuri dan kebiasaan mencuri," kata Jon E.Grant dari Sekolah Kedokteran Minnesota dalam jurnal Biological Psychiatry.
Pencurian sendiri mungkin sudah ada dalam gen kita. Bahkan monyet melakukannya. Monyet Capuchin menggunakan alarm untuk memperingatkan sesama monyet untuk menghindari pemangsa. Tetapi beberapa mereka juga menggunakan alarm palsu untuk mencuri makanan yang ditinggalkan temannya yang melarikan diri.
5. Menipu Walaupun kebanyakan orang akan mengatakan kejujuran adalah kebaikan, hampir satu dari lima orang di Amerika menganggap kecurangan pajak secara moral dapat diterima atau bukan masalah moral. Kecurangan menjadi perilaku etis dapat dibenarkan dalam situasi tertentu.
6. Berbohong Tidak ada yang tahu pasti mengapa manusia suka berbohong, tetapi studi menemukan bahwa itu biasa, dan bahwa hal itu sering dikaitkan dengan faktor-faktor psikologis. "Ini terikat dengan harga diri," kata Robert Feldman, psikolog Universitas Massachusetts. "Kami menemukan ketika orang merasa bahwa dirinya terancam, mereka segera mulai berbohong pada tingkat yang lebih tinggi."
Feldman sendiri telah melakukan penelitian di mana 60 persen peserta setidaknya sekali berbohong selama 10 menit percakapan. Namun ternyata berbohong itu tidak mudah.
Sebuah studi menyimpulkan bahwa berbohong memerlukan waktu 30 persen lebih lama daripada mengatakan yang sebenarnya. Selain manusia, hewan juga dikenal mampu menipu, bahkan robot telah belajar untuk berbohong, dalam percobaan di mana mereka diberi penghargaan atau dihukum tergantung pada kinerja dalam kompetisi dengan robot lain.
7. Menggertak dan mengancam Studi telah menemukan bahwa lebih dari setelah anak-anak SD pernah diancam dan diganggu (bully). Sebuah studi Eropa pada tahun 2009 menemukan bahwa anak-anak yang digertak di sekolah mungkin juga menggertak saudara mereka di rumah.
"Menurut penelitian kami tidak mungkin perilaku menggertak itu datang begitu saja, biasanya perilaku anak-anak berasal dari rumah. Misalnya bila suka menggertak saudaranya di rumah, kemungkinan perilaku ini juga akan dibawa dan dilakukan di sekolah," kata Ersilia Menesini dari Universitas Di Firenze, Italia.