Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Warna Pekan Mode

Kompas.com - 04/10/2010, 10:55 WIB

KOMPAS.com - Selain pakaian wanita untuk musim semi/panas yang dipromosikan hingga awal Oktober, pekan mode juga memberi kesempatan kepada pengunjung untuk mengintip koleksi musim gugur dan musim dingin.

Seperti biasanya, urutan kota pertunjukkan adalah New York, pekan berikutnya London, diikuti Milan, dan Paris sebagai penutup. Hanya saja, pergelaran untuk musim gugur/dingin akan digelar di bulan Februari.

Untuk musim semi/panas 2011, sebagian besar perancang menampilkan warna-warna terang, menggantikan warna dasar hituam yang sering tampil dalam berbagai kondisi, termasuk dalam kondisi cuaca hangat. Beberapa dari mereka juga mengambil bunga sebagai pilihan motif, selain motif kotak-kotak dan garis-garis.

Di Milan Fashion Week, D&G memperlihatkan gaun-gaun bergaya santai dari bahan yang ringan dengan motif bunga. Penataa panggung acara yang dipenuhi bunga segar, membawa imajinasi penonton pada sebuah musim semi yang hangat.

Warna-warni bunga yang menjadi inspirasi dua desainernya, Domenico Dolce dan Stefano Gabbana, mewakili suasana liburan, momen di mana seseorang bisa melepaskan diri dari kesibukan hidup di kota besar dan impitan krisis ekonomi. "Inilah saatnya setiap orang menikmati waktu pribadi masing-masing," kata Gabbana.

Nuansa bunga tak hanya terlihat pada busana dan kartu undangan untuk pengunjung, tetapi juga hingga sepatu bot dan wedge heels yang dikenakan para model. Kicauan burung juga sering terlihat selama pertunjukkan.

Donatella Versace juga membawa pengunjung ke suasana liburan, melalui panggung yang ditata seperti di taman bermain. Selain warna menyala seperti kuning, merah, dan biru, Versace menyuguhkan warna turquoise (biru kehijauan) dan beige (krem kekuningan).

Tak seperti biasanya, Versace tidak menampilkan celana pendek untuk koleksi liburannya. Dia lebih banyak membuat gaun-gaun tanpa lengan berpotongan lurus dan sederhana, dengan detail geometris dari plastik.

Warna-warna lebih mencolok ditunjukkan melalui koleksi Prada, seperti oranye, ungu, hijau, dan biru. Sebagian besar di antaranya bermotifkan garis-garis horizontal dan vertikal.

Giorgio Armani, perancang yang telah berusia 76 tahun, memilih tema "Fancy Girl" untuk koleksi Emporio, label untuk orang muda. Pergelarannya itu disaksikan Pierre Sarkozy, putra Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, serta beberapa selebriti Hollywood.

Menurut Armani, tema tersebut menggambarkan kesimbangan antara sifat lucu dan ceria menjadi karakter remaja putri. Legging, gaun mini, atau rok di atas lutut yang berbasis warna natural, seperti abu-abu muda atau warna pasir dengan sedikit sentuhan warna hijau, dipadukan dengan aksesori kalung etnis, sandal hak tinggi berbahan satin, atau tas tangan mini.

Di Paris Fashion Week, perancang yang telah berusia 88 tahun, Pierre Cardintampil kembali setelah sekian lama absen di panggung pekan mode. Perancang kelahiran San Biagio, Italia, ini menyuguhkan busana siap pakai untuk wanita dan pria dengan nuansa pop tahun 1960-an dan warna futuristik.

Namun, gaya khas Cardin yang klasik juga tak ketinggalan diperlihatkan melalui gaun malam yang ringan, jaket wol sederhana, dan gaun pastel yang lebih tepat dikenakan untuk menghadiri acara pesta teh.

Industri di Inggris
Di Inggris, kehadiran lebih dari 50 persen perancang perempuan dari sekitar 300 peserta London Fashion Week menunjukkan bangkitnya desainer dari kalangan perempuan.

Penata gaya Hilary Alexander, seperti terdapat dalam situs www.telegraph.co.uk, menyatakan, apa yang dia lihat di London Fashion Week kali ini bisa menghilangkan keresahan akan minimnya perancang dari kalangan perempuan di Inggris.

"Selama ini yang selalu menjadi pertanyaan adalah 'Siapa yang akan mengikuti jejak Alexander McQueen atau John Galliano?' bukan 'Siapa yang akan menjadi Vivienne Westwood baru?' Tetapi sekarang, situasinya berubah. Sudah banyak perancang wanita yang punya label sendiri," kata Alexander.

Mode memang telah menjadi industri yang memberi dampak ekonomi besar di Inggris. Menteri Kebudayaan Ed Vaizey, di acara pekan mode, menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan British Fashion Council (BFC).

Disebutkan, industri mode telah menghasilkan 21 miliar poundsterling setiap tahunnya. Mode juga telah menjadi industri di urutan ke-15 yang berpengaruh pada perekonomian di Inggris.

Jumlah pekerja di dalamnya yang mencapai 816.000 oran menempatkan mode sebagai industri dengan jumlah pekerja terbesar nomor 2. Khusus untuk London Fashion Week, Vaizey memperkirakan akan terjadi transaksi sebesar 100 juta poundsterling.

(Yulia Sapthiani/Harian Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com