Ke-17 penyakit itu ialah dengue, rabies, trakom, buruli ulcer, treponematoses, lepra, penyakit changas, human African trypanosomiasis, leishmaniasis, cysticercosis, dracunculiasis, echinococcosis, infeksi trematode lewat makanan, lymphatic filiariasis (kaki gajah), onchocerciasis, Schistosomiasis, dan cacing perut.
Penyakit-penyakit itu endemik di 149 negara di dunia dan mengancam kehidupan jutaan orang. Sekitar 100 negara
endemik dua atau lebih penyakit dan 30 negara merupakan endemik enam atau lebih penyakit.
Sebagai tambahan, di Indonesia, sejumlah penyakit, seperti rabies, dengue, filariasis, trakom, dan lepra, masih menjadi masalah. Belakangan, rabies malah merebak di sejumlah daerah. Jumlah kasus demam berdarah dengue juga meningkat beberapa tahun belakangan.
Sebagian penyakit dari kelompok itu disebabkan berbagai jenis protozoa dan helminth parasit. Sebagian disebarkan hewan pembawa, seperti anjing, ikan, dan krustasea. Ada juga yang disebarkan vektor, seperti nyamuk, lalat hitam, siput, lalat tsetse, serangga, dan serangga rumahan. Terdapat pula penyakit yang berkembang karena kontaminasi pada air dan tanah.
Direktur Jenderal WHO Margaret Chan menyatakan, sekalipun secara medis berbeda, penyakit tropis terabaikan memiliki kesamaan yang diasosiasikan dengan kemiskinan, lingkungan buruk, dan daerah tropis. Sebagian besar merupakan penyakit kuno yang menghantui manusia berabad-abad.
Di sejumlah tempat, penyakit tersebut bertahap menghilang karena masyarakat kian maju, adanya intervensi kesehatan,
kondisi hidup dan higienitas meningkat. Namun, belum sepenuhnya hilang dan masih membebani masyarakat miskin serta mengikis produktivitas. Sebagai contoh, di India,
rata-rata beban ekonomi yang diakibatkan demam dengue diperkirakan 27,5 juta hingga 31,1 juta dollar AS tahun 2008. Contoh lain, penyakit trakom (mata) di berbagai negara yang menyebabkan hilangnya produktivitas senilai 2,9 miliar dolar AS per tahun. Padahal, penyakit-penyakit itu dapat dicegah.
Penyakit tersebut juga rentan menyebar ke banyak negara, termasuk negara-negara lebih maju. ”Penyakit tropis terabaikan membinasakan miliaran orang di seluruh dunia dan mengancam kesehatan jutaan orang lainnya,” ujar Margaret Chan dalam laporannya.
WHO mendorong agar pemerintah, produsen obat, dan lembaga donor mau berinvestasi lebih banyak untuk memberantas 17 penyakit tersebut. Sejumlah penyakit tersebut, menurut riset, dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Padahal, bencana itu dapat dihindari dengan pengobatan tidak mahal.
Dalam laporan tersebut, WHO mencantumkan sejumlah tantangan ke depan, antara lain dukungan dunia internasional agar tetap peduli. Selain itu, tantangan lainnya ialah perbaikan lingkungan hidup, respons cepat, bantuan pakar, serta obat untuk pencegahan dan penanganan.
WHO merekomendasikan setidaknya lima strategi kesehatan masyarakat untuk pencegahan dan pengontrolan penyakit-penyakit tersebut. Kelima strategi itu ialah pengobatan untuk pencegahan; mengintensifkan penemuan kasus dan manajemen kasus baru; meningkatkan kontrol terhadap vektor; pengawasan terhadap hewan pembawa penyakit yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat; serta peningkatan air minum layak, sanitasi, dan higienitas.