Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patah Hati Bisa Sangat Mematikan

Kompas.com - 26/10/2010, 09:36 WIB

Lalu apa saja peristiwa yang dapat membuat seseorang mengalami broken heart syndrome?

"Stres emosional yang akut seperti mengalami kejadian tabrakan hebat, kehilangan orang tercinta, kehilangan pekerjaan, mengalami perceraian, memiliki atasan yang buruk, menjadi korban bencana alam hebat seperti tsunami  atau gempa, merupakan faktor pemicu pada orang dewasa. Bahkan, pesta kejutan ulang tahun pun bisa menyebabkan broken heart syndrome," kata Dr Zulkeflee.

Ia menambahkan, tingkat hormon stres pada seseorang yang mengalami broken heart syndrome tercatat 34 kali lebih tinggi dibandingkan pasien yang mengalami serangan jantung.

Sejumlah gejala umum yang dikenali saat seseorang mengalami serangan jantung di antaranya adalah napas yang tersengal-sengal, sakit dan rasa tidak nyaman pada dada.

"Kasus ini terjadi manakala otak menginstruksikan jantung untuk berhenti. Pada mereka yang mengalami stress cardiomyopathy, selang 48 jam pertama adalah masa kritis karena kemungkinan buruk bisa terjadi," tambah Dr Zulkeflee.

Ia menyatakan, kasus stress cardiomyopathy jarang terjadi  di negara-negara Barat karena di sana tersedia sistem dukungan yang baik bagi mereka yang mendapat musibah kehilangan orang tercinta atau korban kecelakaan.

"Di negara-negara Timur, ketika seorang perempuan kehilangan suaminya atau ketika seseorang kehilangan orang tercinta, mereka harus berjuang mengatasi situasi itu sendirian.  Ini dapat memicu pelepasan hormon stres yang sangat besar dalam tubuh dan menyebabkan timbulnya stress cardiomyopathy," ujarnya.

Dr Zulkeflee juga menyarankan, bagi mereka yang merasakan sakit pada daerah dada atau merasakan tidak nyaman untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

"Semakin dini  Anda berkonsultasi, semakin baik buat Anda. Namun, harus diketahui bahwa stres yang dialami dari hari ke hari tidak menyebabkan broken heart syndrome. Penyebabnya adalah stres emosional dan fisik yang akut," terangnya.

Menurut penjelasan Mayoclinic.com, kondisi  ini disebut Takotsubo cardiomyopathy karena ada kaitannya dengan cerek atau pot yang dipakai seorang nelayan Jepang untuk menangkap gurita. Ketika para dokter mengambil gambar foto sinar X dari pasien yang mengalami broken heart syndrome, bagian jantungnya menyerupai pot yang digunakan nelayan Jepang tersebut. Penyakit ini mengacu pada stres cardiomyopathy, stres yang memicu cardiomyopathy atau apical ballooning syndrome (ABS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau