Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sistem Kekebalan Kacau

Kompas.com - 19/04/2011, 04:40 WIB

Lupus bisa dialami siapa saja. Namun, lupus lebih banyak dialami perempuan, terutama berusia produktif, 15-45 tahun. Sebanyak 90 persen penderita lupus adalah perempuan.

Menurut Dian Syarief, penderita lupus yang aktif menyosialisasikan lupus melalui yayasannya, Syamsi Dhuha Foundation, ahli memperkirakan hormon estrogen bisa memicu lupus. Faktor lain yang bisa mencetuskan lupus adalah sinar ultraviolet, obat-obatan terutama golongan sulfa, serta faktor keturunan. Lupus bersifat kambuhan. Biasanya menyerang kala tubuh kelelahan dan stres.

Dapat diobati

Meski berbahaya, kalau terdeteksi sejak dini, lupus bisa dikendalikan dengan obat-obatan. Menurut Zubairi, hanya sekitar 5-10 persen penderita yang meninggal akibat lupus tidak terdeteksi dengan baik.

Di Indonesia, menurut Zubairi, jumlah penderita lupus sekitar 10.400 orang. Namun, angka itu ibarat puncak gunung es, hanya kelihatan sebagian saja. Jumlah penderita lupus sesungguhnya bisa jauh lebih banyak. Diperkirakan lebih dari 1,5 juta penderita lupus di Indonesia.

Perkiraan itu berdasarkan data jumlah penderita lupus di Amerika yang mencapai 1,5 juta orang dari 300 juta penduduk Amerika. Jumlah penduduk Indonesia, hampir sama, yaitu 240 juta. Menurut banyak penelitian, angka kejadian lupus di Asia dua kali lebih tinggi dibandingkan Amerika dan Eropa.

Obat-obatan yang terbukti bermanfaat meredam gejala lupus adalah golongan kortikosteroid dan obat antimalaria. Menurut hasil penelitian dari 34 pusat penelitian di sembilan negara, obat antimalaria terbukti mengurangi kerusakan organ tubuh dan kematian. Obat lupus bekerja dengan cara menekan kekebalan tubuh.

”Sebagian besar penderita lupus dapat diobati dan bisa bekerja normal,” kata Zubairi.

Sayangnya, menurut Dian, banyak penderita tidak paham tentang lupus sehingga sembarangan meminum obat.

Penderita lupus tetap bisa produktif, walau sering mengalami kelelahan ekstrem. Kondisi itu bisa dipulihkan dengan istirahat total beberapa hari.

Kegiatan luar ruang diperbolehkan, tetapi penderita perlu menghindari paparan sinar matahari agar lupus tidak kambuh.

Olahraga yang direkomendasikan dokter untuk penderita lupus ringan dalam menjaga kebugaran adalah berenang dan senam tai chi. Jenis olahraga ini tidak terlalu membebani persendian karena biasanya penderita lupus banyak mengalami peradangan sendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com