Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Secara Alami, Mr P Bakal Menyusut

Kompas.com - 30/05/2011, 14:51 WIB

Apa yang membuat Mr P menyusut? Ada dua hal yang menjadi penyebabnya. Yang pertama adalah akibat pengendapan dari zat-zat lemak (plak) di dalam pembuluh darah penis, yang memengaruhi aliran darah ke dalam organ vital tersebut. Proses ini disebut sebagai aterosklerosis, mekanisme serupa yang menyebabkan penyumbatan dalam pembuluh darah koroner—yang menjadi pemicu serangan jantung.

Baca juga: Dokter Residen Unpad Dipecat Usai Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung

Penyebab kedua adalah penimbunan kolagen yang tidak elastis (jaringan parut) secara perlahan di dalam sarung fibrous yang melapisi bilik ereksi (erection chambers). Ereksi sendiri terjadi ketik bilik-bilik ini penuh dengan aliran darah. Penyumbatan dalam pembuluh arteri penis—dan makin tidak elastisnya bilik ini—akan membuat ereksi semakin tidak maksimal.

Seperti halnya ukuran penis yang berubah, bagian testis juga mengalami hal yang sama. "Dimulai pada usia sekitar 40, testis akan mulai menyusut," kata Goldstein. Testis pria berusia 30 tahun mungkin memiliki diameter berukuran 3 cm, sedangkan pria berusia 60 mungkin hanya sekitar 2 cm.

3. Melengkung

Jika jaringan parut dalam penis terakumulasi secara tidak merata, penis ternyata bisa melengkung. Kondisi ini dikenal dengan istilah penyakit Peyronie, yang sering menimpa pria di usia menengah. Kelainan ini bisa menyebabkan ereksi terasa sangat menyakitkan dan membuat hubungan intim menjadi sulit. Untuk mengatasi gangguan ini, biasanya dibutuhkan tindakan operasi.

4. Sensitivitas

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Sejumlah riset menunjukkan bahwa penis seiring waktu akan menjadi kurang sensitif. Hal ini akan mempersulit pria mencapai ereksi atau pun mengalami orgasme. Tetapi, apakah hal ini juga akan mengurangi kenikmatan dalam berhubungan seksual tentu masih diperdebatkan.

Bukan halangan dalam menikmati seks

Jika memang semua hal ini dialami oleh Anda, para ahli berpendapat penurunan fungsi atau perubahan bentuk pada organ vital tak perlu membuat kehidupan seks Anda menjadi terganggu.

Baca juga: Dulu Jalani Hidup Sehat, Meriam Bellina Menangis Ungkap Rasa Takut Usai Pasang Ring Jantung

Studi terbaru melibatkan 2.213 pria di Olmstead County, Minnesotta, menunjukkan bahwa para responden mengalami penurunan dalam hal fungsi ereksi, libido, dan fungsi ejakulatori. Tetapi, dari segi kepuasan seksual, penurunannya tidak terlalu dominan alias masih moderat.

"Hal terpenting dalam mencapai kehidupan seks yang memuaskan adalah kemampuan untuk memuaskan pasangan Anda, dan itu tidak membutuhkan kemampuan seksual pada level puncak atau penis yang besar," ungkap Goldstein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau