Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi "Bypass" Lebih Direkomendasikan

Kompas.com - 30/05/2011, 15:37 WIB

Anggapan keliru soal bedah jantung di masyarakat juga menjadi penyebab mengapa pasien jantung lebih memilih melakukan pemasangan cincin dibandingkan bypass.

"Ada anggapan kalau operasi jantung itu, jantung dikeluarkan kemudian baru dimasukan. Tidak benar sama sekali, itu adalah informasi yang menyesatkan. Pada saat operasi, jantung tetap ada di tempat, kita hanya mencari pembuluh darah di permukaan jantung, kemudian dibuat sayatan kecil, lalu menanamkan pembuluh darah bypass baru ke tempat yang kita buat sayatan tadi itu," bebernya.

Menurut Yanto, di Eropa operasi bypass sangat sering dilakukan bahkan paling banyak di dunia.  Di benua tersebut, penegakkan indikasi lebih terarah  dimana bila terjadi sumbatan di pembuluh darah yang sangat penting biasanya diarahkan untuk bypass.

"Penelitian terakhir menunjukan, pasien-pasien dengan penyumbatan di cabang utama pembuluh darah kiri, maupun di banyak pembuluh darah jauh lebih menguntungkan kalau dia mendapatkan operasi bypass," tegasnya.

Pasca melakukan bypass, kata Yanto, pasien tetap memerlukan obat pengencer darah meski dalam dosis sangat ringan.  Hal ini ditujukan agar pembuluh darah bypass yang baru terpasang bisa bertahan cukup lama. Bagaimana pun  proses penyakit jantung koroner adalah proses berkelanjutan, sehingga pembuluh baru pun tetap mengalami nasib yang sama seperti pembuluh darah di jantung yang asli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau